Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menargetkan kehutanan dan penggunaan lahan lain (forestry and other land use/FoLU) menjadi penyumbang pengurangan terbesar dalam penurunan emisi di Indonesia. Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan KLHK Ruandha Agung Sugardiman mengatakan sektor kehutanan harus mengurangi emisi hingga 17,2 persen.
“Porsi terbesar dari target pengurangan emisi gas rumah kaca berasal dari sektor kehutanan,” tegas Ruandha dilansir dari Antara, Jakarta, Rabu, 10 November 2021.
Berdasarkan dokumen target pengurangan emisi karbon Nationally Determined Contribution (NDC), Indonesia berambisi mencapai penyerapan bersih atau net sink di sektor FoLU pada 2030. Beberapa langkah diambil Indonesia, di antaranya mereduksi emisi dari deforestasi, restorasi gambut, meningkatkan sekuestrasi karbon, restorasi dan rehabilitasi hutan, manajemen hutan berkelanjutan, dan menjaga tutupan hutan.
Baca: COP26 Masuki Pembicaraan Kunci: Pengaturan Perdagangan Karbon!
“Kita bisa meringkas ada tiga aktivitas yang ingin kita capai, yaitu mengurangi emisi, meningkatkan penyerapan karbon, dan mempertahankan penyerapan,” jelas Ruandha.
Dalam kesempatan itu, ia juga menjelaskan telah terjadi perubahan paradigma di Indonesia dengan semakin gencarnya isu perubahan iklim. Hal itu berpengaruh terhadap berbagi langkah dan target yang diterapkan di Indonesia.
"Lingkungan hidup menjadi fondasi dari kehidupan sosioekonomi," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
