medcom.id, Jakarta: Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault mengunjungi seorang korban Kapal Motor Zahro Express di Rumah Sakit Polri. Korban itu adalah anak kerabatnya di Sekolah Islam Al- Azhar.
Adhyaksa tiba di RS Polri sekira pukul 11.00 WIB. Setibanya di RS Polri, ia bergegas ke ruang rawat inap utama RS Polri untuk menjenguk Abdan Syakura, putra dari almarhum Mohammad Bunyamin.
"Saya mau nengok Abdan. Dia sedang dirawat," kata Adhyaksa di RS Polri, Kamis (5/1/2016).
Adhyaksa mengatakan, dirinya dan almarhum Bunyamin merupakan kerabat dari sekolah Islam Al-Azhar. Ia merasa berduka dengan musibah yang menimpa Bunyamin.
Ketua Kwartir Nasional itu menjelaskan, saat insiden terjadi, Bunyamin beserta istrinya Lin Marlina, dan kedua anaknya Fahira Azahra dan Abdan akan berlibur ke Pulau Tidung. Sayangnya, baru 20 menit berlayar, Kapal Zahro Express yang ditumpangi mereka terbakar.
Jenazah Bunyamin sudah teridentifikasi. Sementara, jasad Lin dan Fahira belum dapat dipastikan.
"Makanya, si Abdan ini sendirian sekarang. Dia belum tahu kalau ayahnya meninggal dan kondisi ibu dan kakaknya belum jelas," ujarnya.
Kapal Zahro Express tujuan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, terbakar, Minggu 1 Januari. Ratusan penumpang kapal terluka, sementara puluhan di antaranya meninggal.
Saat kejadian, nakhoda sama sekali tak menjalankan standar operasional prosedur (SOP). Ia justru melompat lebih dulu dari kapal tanpa membantu evakuasi penumpang.
Sementara itu, penyelidikan terbakarnya kapal diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). KNKT belum bisa menarik kesimpulan penyebab terbakarnya Kapal Zahro Express. Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, pihaknya membutuhkan waktu hingga tiga bulan ke depan untuk mengetahui penyebab kebakaran tersebut.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/0kpOqoEb" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault mengunjungi seorang korban Kapal Motor Zahro Express di Rumah Sakit Polri. Korban itu adalah anak kerabatnya di Sekolah Islam Al- Azhar.
Adhyaksa tiba di RS Polri sekira pukul 11.00 WIB. Setibanya di RS Polri, ia bergegas ke ruang rawat inap utama RS Polri untuk menjenguk Abdan Syakura, putra dari almarhum Mohammad Bunyamin.
"Saya mau nengok Abdan. Dia sedang dirawat," kata Adhyaksa di RS Polri, Kamis (5/1/2016).
Adhyaksa mengatakan, dirinya dan almarhum Bunyamin merupakan kerabat dari sekolah Islam Al-Azhar. Ia merasa berduka dengan musibah yang menimpa Bunyamin.
Ketua Kwartir Nasional itu menjelaskan, saat insiden terjadi, Bunyamin beserta istrinya Lin Marlina, dan kedua anaknya Fahira Azahra dan Abdan akan berlibur ke Pulau Tidung. Sayangnya, baru 20 menit berlayar, Kapal Zahro Express yang ditumpangi mereka terbakar.
Jenazah Bunyamin sudah teridentifikasi. Sementara, jasad Lin dan Fahira belum dapat dipastikan.
"Makanya, si Abdan ini sendirian sekarang. Dia belum tahu kalau ayahnya meninggal dan kondisi ibu dan kakaknya belum jelas," ujarnya.
Kapal Zahro Express tujuan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, terbakar, Minggu 1 Januari. Ratusan penumpang kapal terluka, sementara puluhan di antaranya meninggal.
Saat kejadian, nakhoda sama sekali tak menjalankan standar operasional prosedur (SOP). Ia justru melompat lebih dulu dari kapal tanpa membantu evakuasi penumpang.
Sementara itu, penyelidikan terbakarnya kapal diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). KNKT belum bisa menarik kesimpulan penyebab terbakarnya Kapal Zahro Express. Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, pihaknya membutuhkan waktu hingga tiga bulan ke depan untuk mengetahui penyebab kebakaran tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)
