Jakarta: Pemerintah diminta memfokuskan produksi penggunaan bahan baku pembuatan obat lokal. Langkah ini diyakini mencegah praktik kotor yang dilakukan mafia impor.
"Jangan-jangan kita mengeluarkan (bahan baku) dari Indonesia, kemudian di sana dibeli, dibikin bahan baku. Kemudian kita belanja lagi itu ya," kata Sekretaris Jenderal Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi), Lia Gardenia Partakusuma dalam diskusi Cross Check by Medcom.id bertajuk 'Astaga! Ada Mafia di Era Korona' yang disiarkan melalui live streaming, Minggu, 19 April 2020.
Indonesia yang kaya dengan hutan diyakini akan semakin mudah memperoleh bahan baku obat, khususnya herbal. Obat herbal dapat dijadikan sebagai antibiotik alami.
"Artinya kita jadi sadar (bahwa) kita itu kaya sebetulnya. Bahan alam yang kita bisa pakai gitu untuk Indonesia, kemudian juga teknologi di Indonesia kan banyak yang juga pintar-pintar melibatkan dengan universitas," ujar Lia.
Baca: Reagan Tambahan Sampai Malam Ini
Menurut Lia, peluang Indonesia menyediakan kebutuhan medis untuk dalam negeri sejatinya sangat mumpuni. Namun terkendala dengan minimnya uji klinik.
"Dukung orang-orang muda Indonesia yang punya kemampuan. Tetapi mungkin perlu nambah biayanya sedikit untuk mereka riset atau untuk uji cobanya. Uji coba ini juga perlu, karena namanya kesehatan enggak berani kalau kita enggak uji coba," ujar Lia.
Sebelumnya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyinggung soal mafia alat kesehatan yang berpeluang memanfaatkan kondisi sulit di tengah pandemi covid-19 ini. Indonesia disebut tengah membutuhkan alat kesehatan yang ternyata 90 persen impor dari luar negeri, termasuk bahan baku obat. Karena itu, peluang mafia memanfaatkan momen ini amat besar.
Jakarta: Pemerintah diminta memfokuskan produksi penggunaan bahan baku pembuatan obat lokal. Langkah ini diyakini mencegah praktik kotor yang dilakukan mafia impor.
"Jangan-jangan kita mengeluarkan (bahan baku) dari Indonesia, kemudian di sana dibeli, dibikin bahan baku. Kemudian kita belanja lagi itu ya," kata Sekretaris Jenderal Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi), Lia Gardenia Partakusuma dalam diskusi
Cross Check by Medcom.id bertajuk 'Astaga! Ada Mafia di Era Korona' yang disiarkan melalui
live streaming, Minggu, 19 April 2020.
Indonesia yang kaya dengan hutan diyakini akan semakin mudah memperoleh bahan baku obat, khususnya herbal. Obat herbal dapat dijadikan sebagai antibiotik alami.
"Artinya kita jadi sadar (bahwa) kita itu kaya sebetulnya. Bahan alam yang kita bisa pakai gitu untuk Indonesia, kemudian juga teknologi di Indonesia kan banyak yang juga pintar-pintar melibatkan dengan universitas," ujar Lia.
Baca:
Reagan Tambahan Sampai Malam Ini
Menurut Lia, peluang Indonesia menyediakan kebutuhan medis untuk dalam negeri sejatinya sangat mumpuni. Namun terkendala dengan minimnya uji klinik.
"Dukung orang-orang muda Indonesia yang punya kemampuan. Tetapi mungkin perlu nambah biayanya sedikit untuk mereka riset atau untuk uji cobanya. Uji coba ini juga perlu, karena namanya kesehatan enggak berani kalau kita enggak uji coba," ujar Lia.
Sebelumnya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyinggung soal mafia alat kesehatan yang berpeluang memanfaatkan kondisi sulit di tengah pandemi covid-19 ini. Indonesia disebut tengah membutuhkan alat kesehatan yang ternyata 90 persen impor dari luar negeri, termasuk bahan baku obat. Karena itu, peluang mafia memanfaatkan momen ini amat besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)
