Jakarta: Memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2019, tantangan bisnis media makin besar. Teknologi membuat semua menjadi lebih mudah, namun di sisi lain memberatkan khususnya media cetak.
“Kita ini sedang berada dalam era penuh ketidakpastian. Penyebabnya banyak, ada politik, ekonomi. Tapi yang terkait dengan media, ada perubahan bidang demografi dan teknologi,” kata Pengamat Komunikasi Dewinta Pringgodani, Sabtu, 9 Februari 2019.
Di bidang demografi, kata Dewi, dalam 10 tahun ke depan, generasi Y dan X akan mendominasi. Mereka akan menjadi penguasa pasar, lantaran generasi Y dan X cukup konsumtif.
"Ada generasi X dan generasi Y yang jumlahnya makin lama makin besar dan sebentar lagi jadi populasi terbesar di Republik ini. Dan, sebentar lagi jadi penguasa pasar karena mereka yang belanja, sementara generasi saya 10 tahun lagi sudah lebih banyak zikir dan jadi dewan pengarah,” ujar Dewi.
Terkait perubahan di bidang teknologi, mau tak mau, pelaku media harus menyesuaikan diri. Dewi mencontohkan dahulu sedikit ditemui para inovator. Namun, kini banyak sekali mahasiswa yang berinovasi membuat aplikasi hingga startup.
Baca: Surya Paloh: Pers Harus Bertanggung Jawab
Dia mengungkapkan, media pers harus bertarung melawan media sosial yang terus menggempur dengan kecepatan informasi. Masyarakat kini lebih cepat mendapat informasi melalui media sosial ketimbang media pers.
“Untuk ukuran kecepatan, kita harus mengakui media sosial hingga saat ini sangat cepat. Informasi cepat bergulir melalui Twitter, pesan berantai Whatsapp, Facebook, Youtube dan lainnya,” katanya.
Dewi menyarankan para pelaku media harus siap menghadapi era ini. Ia menambahkan, para pemenang adalah siapa saja yang mau bertahan dan berinovasi dalam era digital yang berkembang.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/zNALJY8K" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2019, tantangan bisnis media makin besar. Teknologi membuat semua menjadi lebih mudah, namun di sisi lain memberatkan khususnya media cetak.
“Kita ini sedang berada dalam era penuh ketidakpastian. Penyebabnya banyak, ada politik, ekonomi. Tapi yang terkait dengan media, ada perubahan bidang demografi dan teknologi,” kata Pengamat Komunikasi Dewinta Pringgodani, Sabtu, 9 Februari 2019.
Di bidang demografi, kata Dewi, dalam 10 tahun ke depan, generasi Y dan X akan mendominasi. Mereka akan menjadi penguasa pasar, lantaran generasi Y dan X cukup konsumtif.
"Ada generasi X dan generasi Y yang jumlahnya makin lama makin besar dan sebentar lagi jadi populasi terbesar di Republik ini. Dan, sebentar lagi jadi penguasa pasar karena mereka yang belanja, sementara generasi saya 10 tahun lagi sudah lebih banyak zikir dan jadi dewan pengarah,” ujar Dewi.
Terkait perubahan di bidang teknologi, mau tak mau, pelaku media harus menyesuaikan diri. Dewi mencontohkan dahulu sedikit ditemui para inovator. Namun, kini banyak sekali mahasiswa yang berinovasi membuat aplikasi hingga startup.
Baca: Surya Paloh: Pers Harus Bertanggung Jawab
Dia mengungkapkan, media pers harus bertarung melawan media sosial yang terus menggempur dengan kecepatan informasi. Masyarakat kini lebih cepat mendapat informasi melalui media sosial ketimbang media pers.
“Untuk ukuran kecepatan, kita harus mengakui media sosial hingga saat ini sangat cepat. Informasi cepat bergulir melalui Twitter, pesan berantai Whatsapp, Facebook, Youtube dan lainnya,” katanya.
Dewi menyarankan para pelaku media harus siap menghadapi era ini. Ia menambahkan, para pemenang adalah siapa saja yang mau bertahan dan berinovasi dalam era digital yang berkembang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)
