medcom.id, Jakarta: Badan SAR Nasional (Basarnas) belum memastikan akhir pencarian korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501. Sampai sejauh ini Basarnas tetap memaksimalkan pecarian.
"Nanti pimpinan yang memutuskan. Karena kita masih yakin kalau kondisi cuaca memungkinkan, kita akan mencoba semaksimal mungkin," kata Kepala Humas Basarnas Dianta Bangun di Kantor Basarnas Pusat, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (6/2/2015).
Hari ini proses pencarian di titik prioritas kembali terkendala cuaca. Selama ini cuaca berupa arus deras di permukaan air laut menjadi kendala dalam proses evakuasi.
Basarnas, kata Bangun, memfokuskan pencarian di daerah prioritas di Perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah dan perairan di Sulawesi. "Kita masih memaksimalkan di situ. Kita sampai yakin bahwa di situ tidak ada lagi," kata Bangun.
Bangun merasa pihaknya saat ini belum maksimal melakukan evakuasi. Apabila pencarian di titik prioritas sudah maksimal, pencarian akan dihentikan. "Artinya kalau nanti sudah di daerah prioritas disisir, ya sudah kita tutup," kata Bangun.
medcom.id, Jakarta: Badan SAR Nasional (Basarnas) belum memastikan akhir pencarian korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501. Sampai sejauh ini Basarnas tetap memaksimalkan pecarian.
"Nanti pimpinan yang memutuskan. Karena kita masih yakin kalau kondisi cuaca memungkinkan, kita akan mencoba semaksimal mungkin," kata Kepala Humas Basarnas Dianta Bangun di Kantor Basarnas Pusat, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (6/2/2015).
Hari ini proses pencarian di titik prioritas kembali terkendala cuaca. Selama ini cuaca berupa arus deras di permukaan air laut menjadi kendala dalam proses evakuasi.
Basarnas, kata Bangun, memfokuskan pencarian di daerah prioritas di Perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah dan perairan di Sulawesi. "Kita masih memaksimalkan di situ. Kita sampai yakin bahwa di situ tidak ada lagi," kata Bangun.
Bangun merasa pihaknya saat ini belum maksimal melakukan evakuasi. Apabila pencarian di titik prioritas sudah maksimal, pencarian akan dihentikan. "Artinya kalau nanti sudah di daerah prioritas disisir, ya sudah kita tutup," kata Bangun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DOR)
