medcom.id, Jakarta: Puncak arus balik diperkirakan memuncak pada Sabtu 9-10 Juli 2016. Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)m, Herry Trisaputra Zuna mengatakan pihaknya sudah menyiapkan sejumlah skenario pencegahan dan penindaklanjutan macet di jalan tol.
"Tindakan dari kita BPJT ada yang nantinya jemput bola (pembayaran tol) ataupun nanti kalau parah tol kita gratiskan," kata Herry kepada Metrotvnews.com, Jumat (8/7/2016).
Skenario pemberian tol gratis itu dimungkinkan jika kemacetan sudah mengular baik saat masuk maupun saat keluar jalan tol. Herry juga menambahkan pihaknya akan aktif melihat ujung dan pangkal antrean sehingga penindakan lebih cepat diberikan.
Selain jemput bola dan tol gratis, pemerintah akan memberlakukan sistem contra flow atau pengalihan arus. Contohnya, arus Tol Palimanan bisa saja dialihkan ke Tol Plumbon jika terjadi kepadatan. Kemudian, arus di Tol Cikarang bisa dialihkan ke Tol Cibatu.
Kebijakan ini, kata Herry, nantinya akan jadi kewenangan pihak kepolisian di bawah koordinasi Korps Lalu Lintas (Korlantas) RI. "Jadi bisa berbagi beban saja tidak menumpuk di satu tempat. Kita juga lakukan bersama dengan polisi dan Kementerian Perhubungan," terang dia.
Pada waktu arus mudik kemarin, terjadi kemacetan sekitar 18 kilometer di Tol Brebes Exit. Akibatnya perjalanan Cirebon-Brebes ditempuh dengan waktu 12 Jam. Bahkan ada 12 warga yang meninggal saat kemacetan terjadi. Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyebut penyebab Tol Brebes Timur macet total karena pintu gerbang keluar Tol Brebes Timur hanya ada dua lajur.
Padahal, pintu Tol Brebes Timur merupakan pintu tol terakhir sebelum pemudik masuk kembali ke jalur Pantura."Antrean panjang dialirkan ke jalan arteri, keluar Palimanan. Ketemu di arteri sehingga menumpuk di keluar gerbang Tol Brebes Timur," ujar Badrodin Rabu, 6 Juli.
Selain itu kemacetan terjadi karena minimnya tempat pengisian bahan bakar minyak. Mengantisipasi hal ini, Menteri Perhubungan, Ignansius Jonan mengaku segera mengkoordinasikan Polri, Kemen PUPR dan Kementerian Perhubungan untuk antisipasi arus mudik.
"Saya sudah arahkan semua supaya jangan adalagi kemacetan seperti kemarin. Saya akan marah kalau ada macet," terang Jonan, kemarin.
medcom.id, Jakarta: Puncak arus balik diperkirakan memuncak pada Sabtu 9-10 Juli 2016. Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT)m, Herry Trisaputra Zuna mengatakan pihaknya sudah menyiapkan sejumlah skenario pencegahan dan penindaklanjutan macet di jalan tol.
"Tindakan dari kita BPJT ada yang nantinya jemput bola (pembayaran tol) ataupun nanti kalau parah tol kita gratiskan," kata Herry kepada
Metrotvnews.com, Jumat (8/7/2016).
Skenario pemberian tol gratis itu dimungkinkan jika kemacetan sudah mengular baik saat masuk maupun saat keluar jalan tol. Herry juga menambahkan pihaknya akan aktif melihat ujung dan pangkal antrean sehingga penindakan lebih cepat diberikan.
Selain jemput bola dan tol gratis, pemerintah akan memberlakukan sistem contra flow atau pengalihan arus. Contohnya, arus Tol Palimanan bisa saja dialihkan ke Tol Plumbon jika terjadi kepadatan. Kemudian, arus di Tol Cikarang bisa dialihkan ke Tol Cibatu.
Kebijakan ini, kata Herry, nantinya akan jadi kewenangan pihak kepolisian di bawah koordinasi Korps Lalu Lintas (Korlantas) RI. "Jadi bisa berbagi beban saja tidak menumpuk di satu tempat. Kita juga lakukan bersama dengan polisi dan Kementerian Perhubungan," terang dia.
Pada waktu arus mudik kemarin, terjadi kemacetan sekitar 18 kilometer di Tol Brebes Exit. Akibatnya perjalanan Cirebon-Brebes ditempuh dengan waktu 12 Jam. Bahkan ada 12 warga yang meninggal saat kemacetan terjadi. Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyebut penyebab Tol Brebes Timur macet total karena pintu gerbang keluar Tol Brebes Timur hanya ada dua lajur.
Padahal, pintu Tol Brebes Timur merupakan pintu tol terakhir sebelum pemudik masuk kembali ke jalur Pantura."Antrean panjang dialirkan ke jalan arteri, keluar Palimanan. Ketemu di arteri sehingga menumpuk di keluar gerbang Tol Brebes Timur," ujar Badrodin Rabu, 6 Juli.
Selain itu kemacetan terjadi karena minimnya tempat pengisian bahan bakar minyak. Mengantisipasi hal ini, Menteri Perhubungan, Ignansius Jonan mengaku segera mengkoordinasikan Polri, Kemen PUPR dan Kementerian Perhubungan untuk antisipasi arus mudik.
"Saya sudah arahkan semua supaya jangan adalagi kemacetan seperti kemarin. Saya akan marah kalau ada macet," terang Jonan, kemarin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)
