Jakarta: Tepat di hari kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melepas 271 orang pekerja migran Indonesia (PMI) ke Jepang. Ini disebut momen untuk memanusiakan para pekerja migran yang kerap mendapat perlakuan kasar.
Sebelum diberangkatkan, para pekerja diberikan pelatihan keterampilan serta kemampuan berbahasa asing selama 6 bulan. Nantinya, para pekerja Indonesia ini akan bekerja di Jepang sebagai perawat dan pengasuh.
Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan BP2MI bertekad memerdekakan pekerja imigran Indonesia dari segala eksploitasi pekerjaan. Ia juga menjamin akan menyejahterakan para pekerja migran.
"Kami akan memerdekakan PMI dari segala bentuk eksploitasi, kekerasan fisik, kekerasan seksual, atau gaji yang tidak dibayar. Kami juga menjamin mereka tidak lagi diperlakukan seperti budak, diperjual belikan dari majikan satu kemajikan lain, hingga pemutusan hubungan kerja secara sepihak. Kami ingin memerdekakan PMI dari itu," ujar Benny dalam program Primetalk Metro TV, Selasa, 17 Agustus 2021.
Selain merdeka, Benny juga berharap agar para PMI juga memiliki kemampuan, keterampilan, dan keahlian di sektor pekerjaan pekerjaan tertentu. Hal itu yang nantinya akan mendorong pada kesejahteraan para PMI di luar Negeri. (Nabila Safarina)
Jakarta: Tepat di hari kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melepas 271 orang pekerja migran Indonesia (PMI) ke Jepang. Ini disebut momen untuk memanusiakan para pekerja migran yang kerap mendapat perlakuan kasar.
Sebelum diberangkatkan, para pekerja diberikan pelatihan keterampilan serta kemampuan berbahasa asing selama 6 bulan. Nantinya, para pekerja Indonesia ini akan bekerja di Jepang sebagai perawat dan pengasuh.
Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan BP2MI bertekad memerdekakan pekerja imigran Indonesia dari segala eksploitasi pekerjaan. Ia juga menjamin akan menyejahterakan para pekerja migran.
"Kami akan memerdekakan PMI dari segala bentuk eksploitasi, kekerasan fisik, kekerasan seksual, atau gaji yang tidak dibayar. Kami juga menjamin mereka tidak lagi diperlakukan seperti budak, diperjual belikan dari majikan satu kemajikan lain, hingga pemutusan hubungan kerja secara sepihak. Kami ingin memerdekakan PMI dari itu," ujar Benny dalam program Primetalk
Metro TV, Selasa, 17 Agustus 2021.
Selain merdeka, Benny juga berharap agar para PMI juga memiliki kemampuan, keterampilan, dan keahlian di sektor pekerjaan pekerjaan tertentu. Hal itu yang nantinya akan mendorong pada kesejahteraan para PMI di luar Negeri.
(Nabila Safarina) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)
