Jakarta: Polisi sudah membuka sejumlah ruas jalan di Jakarta. Langkah itu dinilai tepat untuk menyampaikan pesan kondisi Indonesia aman.
“Kita tidak bisa larut dalam suasana mencekam. Kita harus menunjukkan ke masyarakat luas bahwa Indonesia aman,” kata pengamat intelijen dan terorisme Stanislaus Riyanta kepada Medcom.id, Selasa, 28 Mei 2019.
Menurut dia, penutupan jalan juga berdampak kurang baik untuk negara. Proses perekonomian dan investasi di Indonesia menjadi terhambat.
Pembukaan jalan, jelas dia, juga menunjukkan Indonesia siap beraktivitas normal. Apalagi, perayaan Idufitri semakin dekat.
“Jelang Lebaran penting untuk memastikan suasana aman,” tegas dia.
Namun, dia mengimbau aparat keamanan mengantisipasi massa yang mungkin datang ke Mahkamah Konstitusi (MK). Calon presiden dan calon wakil presiden, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memutuskan menggugat ke MK.
“Bisa saja massa pindah ke MK karena bolanya sekarang di MK, bukan lagi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU),” ujar dia.
Sejumlah ruas jalan yang sebelumnya ditutup akibat aksi 22 Mei 2019 dibuka kembali pada Senin sore, 27 Mei 2019. Kondisi keamanan di Ibu Kota dinilai berangsur membaik.
Kapolsek Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan mengungkapkan pihak Kepolisian bersama Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum, dan instansi terkait tengah membongkar pembatas jalan yang sebelumnya digunakan untuk penutupan jalan.
"Proses ini berjalan bersamaan baik yang ada di Bawaslu, KPU, Istana Negara, dan di depan MK ataupun (gedung) Sapta Pesona, semua berrier baik dari beton maupun barrier yang kawat, semua dibuka," ujar Harry di depan Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat, Senin, 27 Mei 2019.
Jakarta: Polisi sudah membuka sejumlah ruas jalan di Jakarta. Langkah itu dinilai tepat untuk menyampaikan pesan kondisi Indonesia aman.
“Kita tidak bisa larut dalam suasana mencekam. Kita harus menunjukkan ke masyarakat luas bahwa Indonesia aman,” kata pengamat intelijen dan terorisme Stanislaus Riyanta kepada
Medcom.id, Selasa, 28 Mei 2019.
Menurut dia, penutupan jalan juga berdampak kurang baik untuk negara. Proses perekonomian dan investasi di Indonesia menjadi terhambat.
Pembukaan jalan, jelas dia, juga menunjukkan Indonesia siap beraktivitas normal. Apalagi, perayaan Idufitri semakin dekat.
“Jelang Lebaran penting untuk memastikan suasana aman,” tegas dia.
Namun, dia mengimbau aparat keamanan mengantisipasi massa yang mungkin datang ke Mahkamah Konstitusi (MK). Calon presiden dan calon wakil presiden, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memutuskan menggugat ke MK.
“Bisa saja massa pindah ke MK karena bolanya sekarang di MK, bukan lagi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU),” ujar dia.
Sejumlah ruas jalan yang sebelumnya ditutup akibat aksi 22 Mei 2019 dibuka kembali pada Senin sore, 27 Mei 2019. Kondisi keamanan di Ibu Kota dinilai berangsur membaik.
Kapolsek Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan mengungkapkan pihak Kepolisian bersama Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum, dan instansi terkait tengah membongkar pembatas jalan yang sebelumnya digunakan untuk penutupan jalan.
"Proses ini berjalan bersamaan baik yang ada di Bawaslu, KPU, Istana Negara, dan di depan MK ataupun (gedung) Sapta Pesona, semua berrier baik dari beton maupun barrier yang kawat, semua dibuka," ujar Harry di depan Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat, Senin, 27 Mei 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)
