Jakarta: Reformasi 1998 menjadi peristiwa bersejarah bagi perjalanan bangsa Indonesia. Tumbangnya pemerintahan Orde Baru harus dibayar dengan meninggalnya empat mahasiswa Trisakti yang disebut sebagai peluang reformasi.
Sekretaris Jenderal Alumni Trisakti untuk Jokowi (TUJ), Sarah Wijanarko mengharapkan satu hal kepada Joko Widodo jika resmi ditetapkan sebagai pemenang Pemilu 2019. Ia meminta keempat mahasiswa itu mendapat pengakuan khusus dari pemerintah.
“Buat trisakti harapannya ke depan kita ingin empat orang teman kita yang jadi martir di peristiwa 1998 benar-benar ditetapkan sebagai pahlawan nasional,” kata Sarah kepada Medcom.id usai acara Halal Bihalal dengan Brimob dan Jatanras di Monumen Nasional (Monas), Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis 13 Juni 2019.
Keempat mahasiswa Trisakti yang gugur itu simbol dimulainya era baru Indonesia. Kebebasan berpendapat dan era demokrasi terbuka seperti saat sekarang ini.
“Karena tanpa peristiwa 1998 mungkin kita enggak seperti ini sekarang. Enggak ada reformasi, enggak ada kebebasan bicara, enggak ada keterbukaan jadi itu harapan spesifik dari (alumni) Trisakti,” ujar Sarah.
Empat mahasiswa trisakti tersebut adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi angkatan 1996 Hendriawan Sie, mahasiswa Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) angkatan 1995 Hafidin Royan, mahasiswa FTSP angkatan 1996 Elang Mulia Lesmana dan mahasiswa Fakultas Teknologi Industri (FTI) angkatan 1995 Hery Hartanto.
Jakarta: Reformasi 1998 menjadi peristiwa bersejarah bagi perjalanan bangsa Indonesia. Tumbangnya pemerintahan Orde Baru harus dibayar dengan meninggalnya empat mahasiswa Trisakti yang disebut sebagai peluang reformasi.
Sekretaris Jenderal Alumni Trisakti untuk Jokowi (TUJ), Sarah Wijanarko mengharapkan satu hal kepada Joko Widodo jika resmi ditetapkan sebagai pemenang Pemilu 2019. Ia meminta keempat mahasiswa itu mendapat pengakuan khusus dari pemerintah.
“Buat trisakti harapannya ke depan kita ingin empat orang teman kita yang jadi martir di peristiwa 1998 benar-benar ditetapkan sebagai pahlawan nasional,” kata Sarah kepada
Medcom.id usai acara Halal Bihalal dengan Brimob dan Jatanras di Monumen Nasional (Monas), Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis 13 Juni 2019.
Keempat mahasiswa Trisakti yang gugur itu simbol dimulainya era baru Indonesia. Kebebasan berpendapat dan era demokrasi terbuka seperti saat sekarang ini.
“Karena tanpa peristiwa 1998 mungkin kita enggak seperti ini sekarang. Enggak ada reformasi, enggak ada kebebasan bicara, enggak ada keterbukaan jadi itu harapan spesifik dari (alumni) Trisakti,” ujar Sarah.
Empat mahasiswa trisakti tersebut adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi angkatan 1996 Hendriawan Sie, mahasiswa Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) angkatan 1995 Hafidin Royan, mahasiswa FTSP angkatan 1996 Elang Mulia Lesmana dan mahasiswa Fakultas Teknologi Industri (FTI) angkatan 1995 Hery Hartanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(EKO)
