Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

Haji 2024, Pemerintah Bawa 62 Ton Obat-obatan ke Tanah Suci

Media Indonesia.com • 13 Mei 2024 05:07
Jakarta: Berbagai upaya dilakukan pemerintah agar penanganan kesehatan jemaah haji Indonesia berjalan maksimal. Salah satunya, menyiapkan 62 ton obat-obatan selama penyelenggaraan rukun Islam kelima tersebut.
 
"Semua obat-obatan didatangkan langsung dari Indonesia," kata epala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dr. Karmijono  kepada Media Center Haji (MCH) di KKHI Madinah, Minggu, 12 Mei 2024.
 
Karmijono menyampaikan alasan semua obat-obatan itu didatangkan langsung dari Tanah Air. Salah satunya agar cocok dengan kondisi penyakit dan obat-obatan yang selama ini diminum oleh jemaah. 

"Pengadaan obat di KKHI sudah memperhitungkan pola penyakit dan jumlah kebutuhan obat yang diperlukan," ungkap dia.
 
Baca juga: Tiba di Madinah, Jemaah Haji Kloter Pertama Disambut dengan Layanan Fast Track

Karmijono menjelaskan 62 ton obat-obatan itu berasal dari stok 2023. Termasuk kebutuhan obat di 2024, sisanya dilakukan stok opname lagi untuk kebutuhan di 2025.
 
Selain itu, Karmijono menjelaskan KKHI memiliki fasilitas ruang Unit Gawat Darurat (UGD) yang dilengkapi dengan 10 tempat tidur, ruang High Care Unit (HCU) dengan kapasitas 8 tempat tidur, lalu ruang rawat inap laki-laki dan perempuan yang masing-masing berkapasitas 18 tempat tidur.
 
KKHI juga menyediakan ruang khusus psikiatri yang memiliki 8 tempat tidur. Ruang khusus psikiatri ini selalu terisi. Kasusnya macam-macam, ada gangguan jiwa. Penapisan untuk psikiatri, kata Karmijono, dimulai di Tanah Air tapi di Arab Saudi gejala-gejalanya muncul.
 
Jemaah haji yang dirawat di HCU umumnya mengalami stroke, shock hipokolemik, dan shock kardiogenik. KKHI menerapkan, jemaah dirawat maksimal 3x24 jam, kalau tidak ada perubahan dirujuk ke rumah sakit di Arab Saudi.
 
"Tapi, itu pun tidak saklek kalau 1x24 jam kok tidak ada perbaikan dengan pengobatan yang diberikan juga harus dirujuk. Keselamatan pasien harus diutamakan," ungkapnya.
 
Ditemui ditempat yang sama, Kasie Kesehatan KKHI Madinah Muhammad Firdaus menerangkan penyakit yang paling banyak diderita jemaah haji pada tahun lalu adalah hipertensi, gangguan-gangguan dislipidemia, seperti gangguan lemak dan kolesterol, dan diabetes mellitus.
 
"Selama menjalani pengobatan di KKHI, jemaah tidak perlu membayar untuk semua pelayanan dan obat-obatan alias gratis," ujar dia.
 
Dalam memberikan pelayanan yang terbaik untuk jemaah, pihak KKIH terus berkordinasi dengan pihak Kerajaan Arab Saudi bidang Kesehatan. "Dengan harapannya klinik ini sepi dari jemaah,” tutupnya. (MI/Heryadi)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ABK)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan