Jakarta: Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan, Sumatera Utara memberi klarifikasi terkait penemuan mayat di kampus. Unpri memastikan mayat tersebut merupakan kadaver atau jenazah yang digunakan untuk praktikum anatomi.
"Kadaver tersebut telah diadakan oleh rektor terdahulu," kata Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Unpri Kolonel (Purn) Drg Susanto dalam video YouTube PRIMTV, Rabu 13 Desember 2023.
Baca juga: Geger! Polisi Temukan 5 Mayat di Kampus Unpri Medan
Susanto menjelaskan pihaknya memiliki laboratorium untuk menunjang proses belajar dan mengajar ilmu Anatomi. Kadaver atau jenazah yang diawetkan menjadi salah satu media belajar.
"Di laboratorium FK Unpri terdapat 5 kadaver. Satu perempuan dan empat laki-laki," ujar Susanto.
Susanto menyesalkan langkah sejumlah oknum dari Polrestabes Medan. Pasalnya mereka memaksa masuk untuk menggeledah kampus Unpri usai viral penemuan mayat.
Dalam hal ini, oknum tersebut tidak berkoordinasi dengan pimpinan Unpri. Kemudian langkah oknum ini semakin disesalkan karena terdapat perintah pengosongan di saat ada kegiatan belajar mengajar dan ujian.
"Kami meminta kepada Bapak Kapolda untuk menindak oknum yang bertindak sewenang-wenang di Unpri. Kami juga ingin mendalami urgensi oknum tersebut menggeledah tanpa ada surat perintah penggeledahan kepada kami," ujar Susanto.
Jakarta: Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan, Sumatera Utara memberi klarifikasi terkait penemuan mayat di kampus. Unpri
memastikan mayat tersebut merupakan kadaver atau jenazah yang digunakan untuk praktikum anatomi.
"Kadaver tersebut telah diadakan oleh rektor terdahulu," kata Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Unpri Kolonel (Purn) Drg Susanto dalam video YouTube
PRIMTV, Rabu 13 Desember 2023.
Baca juga:
Geger! Polisi Temukan 5 Mayat di Kampus Unpri Medan
Susanto menjelaskan pihaknya memiliki laboratorium untuk menunjang proses belajar dan mengajar ilmu Anatomi. Kadaver atau jenazah yang diawetkan menjadi salah satu media belajar.
"Di laboratorium FK Unpri terdapat 5 kadaver. Satu perempuan dan empat laki-laki," ujar Susanto.
Susanto menyesalkan langkah sejumlah oknum dari Polrestabes Medan. Pasalnya mereka memaksa masuk untuk menggeledah kampus Unpri usai viral
penemuan mayat.
Dalam hal ini, oknum tersebut tidak berkoordinasi dengan pimpinan Unpri. Kemudian langkah oknum ini semakin disesalkan karena terdapat perintah pengosongan di saat ada kegiatan belajar mengajar dan ujian.
"Kami meminta kepada Bapak Kapolda untuk menindak oknum yang bertindak sewenang-wenang di Unpri. Kami juga ingin mendalami urgensi oknum tersebut menggeledah tanpa ada surat perintah penggeledahan kepada kami," ujar Susanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DHI)
