Harta Kekayaan Rafael Alun Trisambodo Melebihi Sri Mulyani, Nominalnya Fantastis!

Jakarta: Pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo kini menjadi perbincangan setelah Menteri Keuangan, Sri Mulyani mencopot jabatannya.  Pencopotan tersebut merupakan imbas dari kasus penganiayaan yang dilakukan anaknya Mario Dandy Satriyo (MDS) kepada seorang pemuda bernama David yang juga putra pengurus GP Ansor.  Terlepas dari kasus penganiyaan yang viral di medsos, kini terkuak harta kekayaan Rafael Alun Trisambodo ternyata jauh lebih besar dibandingkan harta kekayaan Sri Mulyani.  Berdasarkan laporan harta kekayaan di situs LHKPN. Rafael terakhir kali melaporkan hartanya pada 17 Februari 2022.  Dalam laporan tersebut, yang bersangkutan memiliki harta hingga lebih Rp56,1 miliar.  Harta tersebut berupa 11 bidang tanah di sejumlah daerah seperti Sleman, Manado, Jakarta Barat, dan Jakarta Selatan.  Tak hanya itu, Rafael juga punya harta bergerak senilai Rp 420 juta, kas dan setara kas senilai Rp1,3 miliar. Lalu ada harta lainnya senilai Rp 419 juta. Dlaam laporan itu, Rafael tidak memiliki utang.  Jumlah tersebut bahkan melebihi dari harta Sri Mulyani. Dalam laporan di LHKPN, Sri Mulyani membeberkan jumlah harta kekayaannya sebesar Rp58 miliar. Namun Menkeu tercatat memiliki utang senilai Rp9,2 miliar. Dengan demikian jumlah harta Sri Mulyani adalah sebesar Rp48,8 miliar.  Rafael diduga tak melaporkan seluruh hartanya Angka fantastis harta kekayaan milik Rafael di LHKPN diduga belum lengkap lantaran terbukti kendaraan Jeep Rubicon yang digunakan anaknya ternyata belum didaftarkan. Terkait harta kendaraan, Rafael hanya mendaftarkan Toyota Camry senilai Rp125 juta dan Toyota Kijang senilai Rp300 juta. Karena itu, Sri Mulyani meminta dilakukan pemeriksaan terhadap Rafael dan ditindaklanjuti untuk melihat tingkat hukuman disiplin.  "Saya juga meminta agar pemeriksaan pelanggaran disiplin saudara RAT ditindaklanjuti. Saat ini sudah diterbitkan surat tugas pemeriksaan pelanggaran disiplin saudara RAT Nomor SP321/Inspektorat Jenderal IJ/IG.1/2023," kata Sri Mulyani.