medcom.id, Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla sempat melontarkan kekesalannya akibat ucapan mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad yang menyebut orang Bugis sebagai 'bajak laut'. Ia mendesak Mahathir segera minta maaf.
Senada dengan Kalla, tokoh Bugis yang juga mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Hamid Awaludin menyatakan sifat rasis masih ada dalam diri Mahathir. Padahal, seharusnya sikap politik apa pun sudah harus meninggalkan rasisme.
"Tapi dia (Mahathir) ternyata masih rasis. Artinya, dia mendeklarasikan dirinya sebagai pemimpin dan negarawan, tapi kurang lebih dia sama saja seperti Hitler, rasis," ujar Hamid seperti dilansir Antara, Rabu 8 November 2017.
Menurutnya, Mahathir terkena post power syndrome. "Semua orang yang mengalahkan dia, dia caci maki. Dia merasa besar."
Baca: Kalla Menuntut Mahathir Meminta Maaf
Hamid menyatakan Mahathir tak menyadari bahwa selama ini perekonomian Malaysia digerakkan oleh orang Bugis.
"Kalau tidak ada orang Bugis dari Tahun 60-an, perkebunan kelapa sawit di Malaysia itu tidak ada," tegasnya.
Jika merasa negarawan, Hamid meminta Mahathir mencabut pernyataannya.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/9K5jo43N" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla sempat melontarkan kekesalannya akibat ucapan mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad yang menyebut orang Bugis sebagai 'bajak laut'. Ia mendesak Mahathir segera minta maaf.
Senada dengan Kalla, tokoh Bugis yang juga mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Hamid Awaludin menyatakan sifat rasis masih ada dalam diri Mahathir. Padahal, seharusnya sikap politik apa pun sudah harus meninggalkan rasisme.
"Tapi dia (Mahathir) ternyata masih rasis. Artinya, dia mendeklarasikan dirinya sebagai pemimpin dan negarawan, tapi kurang lebih dia sama saja seperti Hitler, rasis," ujar Hamid seperti dilansir
Antara, Rabu 8 November 2017.
Menurutnya, Mahathir terkena post power syndrome. "Semua orang yang mengalahkan dia, dia caci maki. Dia merasa besar."
Baca: Kalla Menuntut Mahathir Meminta Maaf
Hamid menyatakan Mahathir tak menyadari bahwa selama ini perekonomian Malaysia digerakkan oleh orang Bugis.
"Kalau tidak ada orang Bugis dari Tahun 60-an, perkebunan kelapa sawit di Malaysia itu tidak ada," tegasnya.
Jika merasa negarawan, Hamid meminta Mahathir mencabut pernyataannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)
