medcom.id, Surabaya: Tim DVI kembali mengidentifikasi dua jenazah korban kecelakaan AirAsia QZ8501, Sabtu (10/1/2015). Kedua jenazah itu teridentifikasi setelah ada kecocokan data pembanding primer dan sekunder.
"Dari pagi sampai siang, kami berhasil identifikasi korban, ada dua jenazah tambahan yang teridentifikasi, jadi total 29 jenazah yang sudah terindentifikasi," ujar Ketua Tim DVI Polda Jawa Timur, Kombes Budiyono, dalam konferensi pers di Polda Jawa Timur, Surabaya, Sabtu.
Menurut dia, jenazah pertama dipastikan sebagai Susandhini Liman, 38, warga Kota Malang. Jenazah yang ada di peti B041 itu berhasil teridentifikasi setelah tim mencocokkan data primer berupa rongen gigi dan foto antemortem yang diberikan keluarga.
Data sekunder berupa antropologi jenazah juga terjadi kesamaan jenis kelamin dan usia seperti yang disampaikan keluarga.
"Berdasarkan satu data primer dan sekunder, tidak terbantahkan korban bernama Susandhini Liman, wanita, 38 tahun," kata dia.
Satu jenazah lain, berhasil identifikasi sebagai Justin Giovanni. Anak laki-laki berusia 9 tahun itu teridentifikasi atas kecocokan DNA-nya dengan sang ibu yang juga menjadi korban dalam kecelakaan tersebut.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan metode primer, pemeriksaan DNA jenazah dibandingkan ibu kandung korban. Ibu korban merupakan korban pada 7 Januari telah kita identifikasi berdasar temuan gigi dan properti, terhadap semua korban yang dikirim semua korban yang juga dari gigi tetap pemeriksaan DNA kita lakukan. Jadi tim DVI punya data base. Bisa kita buktikan, DNA-nya dengan ibu korban ternyata ada kesamaan. Jenazah b013 sesuai manives sebagai Justin Giovanni," jelas Budiyono.
Menurut dia, Justin pergi ke Singapura dari Surabaya bersama ibu, bapak dan satu saudaranya. Saat ini, hanya ayah Justin yang belum ditemukan.
Budiyono mengatakan, dengan teridentifikasinya Justin dan Susandhini, tim DVI berhasil mengidentifikasi 29 jenazah dari 48 jenazah yang telah diterima hingga Jumat (9/1/2015) malam.
medcom.id, Surabaya: Tim DVI kembali mengidentifikasi dua jenazah korban kecelakaan AirAsia QZ8501, Sabtu (10/1/2015). Kedua jenazah itu teridentifikasi setelah ada kecocokan data pembanding primer dan sekunder.
"Dari pagi sampai siang, kami berhasil identifikasi korban, ada dua jenazah tambahan yang teridentifikasi, jadi total 29 jenazah yang sudah terindentifikasi," ujar Ketua Tim DVI Polda Jawa Timur, Kombes Budiyono, dalam konferensi pers di Polda Jawa Timur, Surabaya, Sabtu.
Menurut dia, jenazah pertama dipastikan sebagai Susandhini Liman, 38, warga Kota Malang. Jenazah yang ada di peti B041 itu berhasil teridentifikasi setelah tim mencocokkan data primer berupa rongen gigi dan foto antemortem yang diberikan keluarga.
Data sekunder berupa antropologi jenazah juga terjadi kesamaan jenis kelamin dan usia seperti yang disampaikan keluarga.
"Berdasarkan satu data primer dan sekunder, tidak terbantahkan korban bernama Susandhini Liman, wanita, 38 tahun," kata dia.
Satu jenazah lain, berhasil identifikasi sebagai Justin Giovanni. Anak laki-laki berusia 9 tahun itu teridentifikasi atas kecocokan DNA-nya dengan sang ibu yang juga menjadi korban dalam kecelakaan tersebut.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan metode primer, pemeriksaan DNA jenazah dibandingkan ibu kandung korban. Ibu korban merupakan korban pada 7 Januari telah kita identifikasi berdasar temuan gigi dan properti, terhadap semua korban yang dikirim semua korban yang juga dari gigi tetap pemeriksaan DNA kita lakukan. Jadi tim DVI punya data base. Bisa kita buktikan, DNA-nya dengan ibu korban ternyata ada kesamaan. Jenazah b013 sesuai manives sebagai Justin Giovanni," jelas Budiyono.
Menurut dia, Justin pergi ke Singapura dari Surabaya bersama ibu, bapak dan satu saudaranya. Saat ini, hanya ayah Justin yang belum ditemukan.
Budiyono mengatakan, dengan teridentifikasinya Justin dan Susandhini, tim DVI berhasil mengidentifikasi 29 jenazah dari 48 jenazah yang telah diterima hingga Jumat (9/1/2015) malam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(BOB)
