medcom.id, Surabaya: Musibah hilang kontaknya AirAsia QZ8501 telah memasuki hari ke-21. Selama tiga minggu sudah keluarga korban masih setia menunggu di Crisis Center AirAsia.
Tiap harinya, posko yang digelar di Mapolda Jawa Timur, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Surabaya, itu masih terus didatangi keluarga korban. Harapan mereka cuma satu, yakni keberadaan keluarganya dapat diketahui.
Pantauan Metrotvnews.com, para keluarga korban itu berkumpul di ruang posko antemortem di Mapolda Jatim. Ruangan antemortem itu pun dijaga ketat petugas aviation security AirAsia demi menjaga kenyamanan mereka.
Hanya anggota keluarga yang memiliki name tag hitam bertuliskan keluarga korban yang boleh masuk ke ruangan tersebut. Petugas pun memeriksa satu per satu orang-orang yang akan masuk ke ruang itu.
Di sana mereka disediakan berbagai kebutuhan, mulai dari informasi identifikasi teraktual sampai masalah makan sehari-hari. Biasanya, tim DVI akan memberitahu keluarga terlebih dulu baru merilis info korban yang teridentifikasi kepada media.
Coorporate AirAsia Indonesia, Cleopas Danang, mengatakan AirAsia menerjukan care giver yang akan melayani kebutuhan keluarga korban. Care giver juga bertugas menjembatani keluarga korban dengan AirAsia.
Sementara itu, sampai saat ini, sudah ada 51 dari 162 korban yang berhasil ditemukan tim SAR. Sebanyak 40 korban sudah terungkap identitasnya.
medcom.id, Surabaya: Musibah hilang kontaknya AirAsia QZ8501 telah memasuki hari ke-21. Selama tiga minggu sudah keluarga korban masih setia menunggu di Crisis Center AirAsia.
Tiap harinya, posko yang digelar di Mapolda Jawa Timur, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Surabaya, itu masih terus didatangi keluarga korban. Harapan mereka cuma satu, yakni keberadaan keluarganya dapat diketahui.
Pantauan
Metrotvnews.com, para keluarga korban itu berkumpul di ruang posko antemortem di Mapolda Jatim. Ruangan antemortem itu pun dijaga ketat petugas aviation security AirAsia demi menjaga kenyamanan mereka.
Hanya anggota keluarga yang memiliki name tag hitam bertuliskan keluarga korban yang boleh masuk ke ruangan tersebut. Petugas pun memeriksa satu per satu orang-orang yang akan masuk ke ruang itu.
Di sana mereka disediakan berbagai kebutuhan, mulai dari informasi identifikasi teraktual sampai masalah makan sehari-hari. Biasanya, tim DVI akan memberitahu keluarga terlebih dulu baru merilis info korban yang teridentifikasi kepada media.
Coorporate AirAsia Indonesia, Cleopas Danang, mengatakan AirAsia menerjukan care giver yang akan melayani kebutuhan keluarga korban. Care giver juga bertugas menjembatani keluarga korban dengan AirAsia.
Sementara itu, sampai saat ini, sudah ada 51 dari 162 korban yang berhasil ditemukan tim SAR. Sebanyak 40 korban sudah terungkap identitasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(BOB)
