IPW Nilai Polda Lamban Tangani Kasus Pelecehan di JIS

medcom.id, Jakarta: Indonesia Police Watch (IPW) menilai, Polda Metro Jaya lamban dalam menangani kasus pelecehan seksual yang terjadi di Taman kanak-kanak Jakarta Internasional School (TK JIS), karena tidak segera menangkap pengurus yayasan atau pengelola JIS yang telah membuka Taman Kanak-kanak secara ilegal. "Hal ini harus dilakukan polisi karena pihak JIS tidak pernah mengurus ijin pendirian pendidikan untuk usia dini, terlebih dalam Pasal 71 Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional ditegaskan, penyelenggara satuan pendidikan yang didirikan tanpa izin pemerintah atau pemerintah daerah dipidana dengan penjara paling lama sepuluh tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 1 miliar," ujar ketua Presidium IPW Neta S Pane, melalui pesan singkat yang diterima Metrotvnews.com Senin, (21/4/2014). untuk itu, Neta, meminta perkara pelecehan seksual yang terjadi di JIS harus ditangani secara cepat, dengan mengamankan barang bukti dan melakukan police line di tempat kejadian perkara serta mengungkap secara transparan berapa banyak sesungguhnya pelaku dan berapa banyak siswa yang menjadi korban. Selain itu, lanjut Neta, Polda Metro Jaya juga berkewajiban untuk mengawasi orang asing yang bekerja di JIS melalui unit Pengawas Orang Asing (POA)-nya. "Terutama dalam sisi perijinan dan perilakunya selama berada di tanah air. JIS jangan dibiarkan menjadi negara dalam negara yang tidak tersentuh hukum dan polisi Indonesia," tambah neta. untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, dirinya meminta kepada Polri memberi masukan kepada Pemerintah agar segera menutup JIS, hal tersebut bertujuan untuk mencegah hal yang tidak diingikan. "Indonesia Police Watch (IPW) mengingatkan Polda Metro tidak perlu takut pada JIS. Jika pendidikan ilegal yang dikelola orang asing ini tidak ditangani dgn cepat, citra Polri akan semakin terpuruk. Publik akan menilai Polri takut pada JIS. Padahal orang-orang asing di JIS sudah melanggaran UU Sistem Pendidikan Nasional," tutup Neta. (alb)