Pensiunan BUMN Minta Dikecualikan dalam Restrukturisasi Jiwasraya

Jakarta: Upaya restrukturisasi PT Jiwasraya (Persero) didukung. Namun nasabah pensiunan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) minta dikecualikan. Polis pensiunan karyawan diminta dikeluarkan dari upaya tersebut. Hal itu disampaikan Forum Pensiunan BUMN Nasabah Jiwasraya (FPBNJ) saat bertemu Ketua Umum Sinergi Nawacita Indonesia RM Suryo Atmanto. "Karena kami bukan investor yang nyari keuntungan dari asuransi” Ketua Forum Pensiunan BUMN Nasabah Jiwasraya Syahrul Tahir dalam keterangan tertulis, Senin, 26 April 2021. Mereka menyebut nasabah Jiwasraya dari golongan pensiunan BUMN bakal menerima dampak buruk jika polis pensiunan masuk ke dalam restrukturisasi. Salah satunya pemotongan polis yang diterima oleh 3,4 juta jiwa pensiunan BUMN beserta keluarganya.  Baca: Tolak Restrukturisasi Jiwasraya, Pensiunan BUMN Tantang Pemerintah Selesaikan Masalah Syahrul menyebut mayoritas dana pensiun yang diterima di bawah Rp3 juta. Bahkan, 60 persen pensiunan hanya mendapatkan uang pensiun dibawah Rp1 Juta. Nilai tersebut termasuk potongan polis anuitas yang mencapai 74 persen. “Kami sangat prihatin dengan pensiunan BUMN sekarang ini, karena dalam situasi pandemi covid-19 ini, banyak juga putra-putri pensiunan BUMN yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK)," ujar Syahrul. Sementara itu, Ketua Umum Sinergi Nawacita Indonesia RM Suryo Atmanto berjanji bakal meneruskan hasil diskusi tersebut ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Diharapkan, permasalahan yang dihadapi pensiunan BUMN mendapatkan perhatian Kepala Negara. "Sehingga harapan kami bisa segera menjawab dan memberikan solusi (terkait permasalahan polis anuitas jiwasraya)," kata Suryo. Selain itu, Tim Nawacita akan melakukan langkah-langkah sederhana yang bisa dilakukan secepatnya. Sehingga, permasalahan yang terjadi pada pensiunan BUMN dapat terselesaikan.