medcom.id, Bogor: Satu hari usai peristiwa di Sarinah, Jakarta Pusat, keluarga Afif meninggalkan rumah kontrakan di Gang Pala, Kampung Sukamanah Rt 4 RW 2, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tanpa pamit. Mereka hanya membawa satu bungkusan karung tanpa membawa peralatan rumah tangganya.
Berdasarkan pantauan, di dalam kontrakan dengan cat krem ini masih terdapat beberapa perlengkapan keluarga seperti kulkas dan mesin cuci. Keluarga Afif meninggalkan kontrakan, Jumat, 15 Januari, sekitar pukul 05.00 WIB.
"Saya lihat perginya subuh, tapi mereka tak pamit atau nyapa sama sekali," kata ketua RT setempat, Waroh, 38.
Di kontrakan tersebut, Afif tinggal bersama istrinya Ita Yuniar, seorang perempuan yang disebut adik Afif, dan satu anak perempuan usia sekitar tujuh tahun. "Pas pergi subuh, anaknya gak dibawa. Istrinya dateng lagi sekitar jam 09.00 bawa anaknya," kata dia.
Sementara itu, penjaga kontrakan, Nano, menyebutkan keluarga Afif tinggal di kontrakan sejak Selasa, 12 Desember 2015. Namun, Nano belum pernah melihat secara langsung sosok Afif. "Waktu itu yang nyari kontrakan istrinya. Kalo suaminya saya belum pernah lihat," kata dia.
Rentetan ledakan bom dan baku tembak terjadi di Jalan M.H. Thamrin pada Kamis, 14 Januari, pukul 10.50 WIB. Tujuh orang tewas, lima di antaranya terduga teroris, termasuk Afif yang saat itu mengenakan topi, kaus hitam, celana jeans, dan sepatu olahraga biru. Sedangkan 24 orang terluka, beberapa di antaranya adalah warga asing.
medcom.id, Bogor: Satu hari usai peristiwa di Sarinah, Jakarta Pusat, keluarga Afif meninggalkan rumah kontrakan di Gang Pala, Kampung Sukamanah Rt 4 RW 2, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tanpa pamit. Mereka hanya membawa satu bungkusan karung tanpa membawa peralatan rumah tangganya.
Berdasarkan pantauan, di dalam kontrakan dengan cat krem ini masih terdapat beberapa perlengkapan keluarga seperti kulkas dan mesin cuci. Keluarga Afif meninggalkan kontrakan, Jumat, 15 Januari, sekitar pukul 05.00 WIB.
"Saya lihat perginya subuh, tapi mereka tak pamit atau nyapa sama sekali," kata ketua RT setempat, Waroh, 38.
Di kontrakan tersebut, Afif tinggal bersama istrinya Ita Yuniar, seorang perempuan yang disebut adik Afif, dan satu anak perempuan usia sekitar tujuh tahun. "Pas pergi subuh, anaknya gak dibawa. Istrinya dateng lagi sekitar jam 09.00 bawa anaknya," kata dia.
Sementara itu, penjaga kontrakan, Nano, menyebutkan keluarga Afif tinggal di kontrakan sejak Selasa, 12 Desember 2015. Namun, Nano belum pernah melihat secara langsung sosok Afif. "Waktu itu yang nyari kontrakan istrinya. Kalo suaminya saya belum pernah lihat," kata dia.
Rentetan ledakan bom dan baku tembak terjadi di Jalan M.H. Thamrin pada Kamis, 14 Januari, pukul 10.50 WIB. Tujuh orang tewas, lima di antaranya terduga teroris, termasuk Afif yang saat itu mengenakan topi, kaus hitam, celana jeans, dan sepatu olahraga biru. Sedangkan 24 orang terluka, beberapa di antaranya adalah warga asing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)
