Jakarta: Polisi telah memeriksa sampel darah sopir bus TransJakarta yang terlibat kecelakaan di Halte Cawang Ciliwung, Jakarta Timur. Sampel darah tersebut menunjukkan sopir bus yang meninggal dalam kecelakaan terbebas dari obat-obatan terlarang.
"Sopir bus sendiri sudah melakukan pengecekan sampel darah, dari hasil visum sementara tidak ditemukan zat adikitif atau psikotropika," ujar Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono di Gedung Subdit Gakkum Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa, 26 Oktober 2021.
Polisi akan melanjutkan pemeriksaan dengan melakukan autopsi terhadap sang sopir untuk membuat terang peristiwa kecelakaan ini. Namun, autopsi baru dilakukan usai mendapat persetujuan keluarga sopir di Cianjur, Jawa Barat.
"Kita masih menunggu dari keluarganya," kata Argo.
Baca: Polisi Revisi Jumlah Korban Tabrakan Bus TransJakarta, Total 33 Orang
Sebelumnya, Ditlantas Polda Metro Jaya tengah mendalami dugaan unsur kelalaian sopir bus TransJakarta dalam insiden tabrakan di halte sekitar kawasan MT Haryono, Jakarta Timur. Sopir bus tersebut telah diambil sampel darahnya.
"Apakah dipengaruhi oleh narkoba alkohol kan ada di tes darah belum keluar hasilnya," ujar Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo di Gedung Subdit Gakkum, Jakarta Selatan, Senin, 25 Oktober 2021.
Sambodo menjelaskan sampel darah diambil dari sopir bus yang menabrak bus TransJakarta. Sopir tersebut dalam keadaan meninggal dunia.
Jakarta:
Polisi telah memeriksa
sampel darah sopir bus
TransJakarta yang terlibat kecelakaan di Halte Cawang Ciliwung, Jakarta Timur. Sampel darah tersebut menunjukkan sopir bus yang meninggal dalam kecelakaan terbebas dari obat-obatan terlarang.
"Sopir bus sendiri sudah melakukan pengecekan sampel darah, dari hasil visum sementara tidak ditemukan zat adikitif atau psikotropika," ujar Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono di Gedung Subdit Gakkum Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa, 26 Oktober 2021.
Polisi akan melanjutkan pemeriksaan dengan melakukan autopsi terhadap sang sopir untuk membuat terang peristiwa kecelakaan ini. Namun, autopsi baru dilakukan usai mendapat persetujuan keluarga sopir di Cianjur, Jawa Barat.
"Kita masih menunggu dari keluarganya," kata Argo.
Baca:
Polisi Revisi Jumlah Korban Tabrakan Bus TransJakarta, Total 33 Orang
Sebelumnya, Ditlantas Polda Metro Jaya tengah mendalami dugaan unsur kelalaian sopir bus TransJakarta dalam insiden tabrakan di halte sekitar kawasan MT Haryono, Jakarta Timur. Sopir bus tersebut telah diambil sampel darahnya.
"Apakah dipengaruhi oleh narkoba alkohol kan ada di tes darah belum keluar hasilnya," ujar Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo di Gedung Subdit Gakkum, Jakarta Selatan, Senin, 25 Oktober 2021.
Sambodo menjelaskan sampel darah diambil dari sopir bus yang menabrak bus TransJakarta. Sopir tersebut dalam keadaan meninggal dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)
