Merotvnews.com, Jakarta: Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menegaskan tidak akan mengemis jatah menteri kepada pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK).
"Kalau PKS tidak akan pernah meminta-minta jadi menteri. Kalau ditawari pun kami pasti akan menolak," tegas Hidayat Nur Wahid seusai mengikuti pidato kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Jumat (15/8/2014).
Hidayat menekankan sikap PKS itu bukan mengada-ada, sebab PKS sudah pernah merasakan menjadi partai oposisi pada pemerintahan pada 2004.
"Kami pernah menjadi oposisi. Ternyata oposisi itu enak, perolehan suara kami naik 650%. Seperti yang dilakukan PDIP (dalam era pemerintahan Presiden Yudhoyono) mereka berada di luar kabinet, dan naik suaranya," ujar Hidayat.
Dia mengatakan PKS akan mengambil segala konsekuensi atas dukungannya terhadap pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Menurut dia, PKS juga akan setia berada dalam koalisi permanen partai-partai pendukung Prabowo-Hatta. (Antara)
Merotvnews.com, Jakarta: Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menegaskan tidak akan mengemis jatah menteri kepada pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK).
"Kalau PKS tidak akan pernah meminta-minta jadi menteri. Kalau ditawari pun kami pasti akan menolak," tegas Hidayat Nur Wahid seusai mengikuti pidato kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Jumat (15/8/2014).
Hidayat menekankan sikap PKS itu bukan mengada-ada, sebab PKS sudah pernah merasakan menjadi partai oposisi pada pemerintahan pada 2004.
"Kami pernah menjadi oposisi. Ternyata oposisi itu enak, perolehan suara kami naik 650%. Seperti yang dilakukan PDIP (dalam era pemerintahan Presiden Yudhoyono) mereka berada di luar kabinet, dan naik suaranya," ujar Hidayat.
Dia mengatakan PKS akan mengambil segala konsekuensi atas dukungannya terhadap pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Menurut dia, PKS juga akan setia berada dalam koalisi permanen partai-partai pendukung Prabowo-Hatta. (Antara)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HNR)
