medcom.id, Jakarta: Kapolda Kalimantan Barat Brigjen (Pol) Arief Sulistyanto mengungkapkan, pihaknya sudah memulangkan 2.500 anggota eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) ke daerah asal masing-masing. Mereka dipulangkan dari Kalimantan Barat.
"Yang sudah dikembalikan kurang lebih mendekati 2.500 dengan KRI TNI AL. Ada empat kapal KRI," kata Arief saat mendampingi Kapolri dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/1/2016).
Arief menegaskan, situasi di Kalimantan Barat sejak kepulangan anggota eks Gafatar dalam keadaan aman. "Situasi (di daerah) dalam keadaan kondusif," ujar dia.
Arief mengungkapkan, kelompok Gafatar tidak hanya bermukim di Kalimantan Barat. Mereka juga terdapat di daerah lain. Karena itu, pihaknya berkoordinasi dengan Bareskrim Mabes Polri untuk melakukan penyelidikan lebih jauh.
"Proses kegiatan mereka juga ada di luar Kalimantan Barat. Ini menjadi perhatian kita semua," ujar dia.
Seperti diketahui, warga Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, menolak keberadaan bekas anggota Gafatar. Kebencian warga terhadap bekas anggota Gafatar berujung anarkistis.
Warga membakar satu unit mobil Toyota Avanza milik bekas anggota Gafatar yang sedang bernegosiasi dengan pemerintah setempat. Suasana sempat tidak terkendali saat warga membakar permukiman eks anggota Gafatar di atas lahan seluas 43 hektare di Desa Antibar, Mempawah Timur.
medcom.id, Jakarta: Kapolda Kalimantan Barat Brigjen (Pol) Arief Sulistyanto mengungkapkan, pihaknya sudah memulangkan 2.500 anggota eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) ke daerah asal masing-masing. Mereka dipulangkan dari Kalimantan Barat.
"Yang sudah dikembalikan kurang lebih mendekati 2.500 dengan KRI TNI AL. Ada empat kapal KRI," kata Arief saat mendampingi Kapolri dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/1/2016).
Arief menegaskan, situasi di Kalimantan Barat sejak kepulangan anggota eks Gafatar dalam keadaan aman. "Situasi (di daerah) dalam keadaan kondusif," ujar dia.
Arief mengungkapkan, kelompok Gafatar tidak hanya bermukim di Kalimantan Barat. Mereka juga terdapat di daerah lain. Karena itu, pihaknya berkoordinasi dengan Bareskrim Mabes Polri untuk melakukan penyelidikan lebih jauh.
"Proses kegiatan mereka juga ada di luar Kalimantan Barat. Ini menjadi perhatian kita semua," ujar dia.
Seperti diketahui, warga Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, menolak keberadaan bekas anggota Gafatar. Kebencian warga terhadap bekas anggota Gafatar berujung anarkistis.
Warga membakar satu unit mobil Toyota Avanza milik bekas anggota Gafatar yang sedang bernegosiasi dengan pemerintah setempat. Suasana sempat tidak terkendali saat warga membakar permukiman eks anggota Gafatar di atas lahan seluas 43 hektare di Desa Antibar, Mempawah Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)
