medcom.id, Pangkalan Bun: Pencarian korban pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh tidak hanya dilakukan di kawasan perairan Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Tetapi juga dilakukan di kawasan Kalimantan Barat.
Tim Basarnas dan Polairud Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (2/1/2015), menyisir dan mencari korban QZ8501 dari perairan Karimata, Teluk Air Hitam, Kalimantan Barat, hingga kawasan perairan Kalimantan Tengah.
Tim Basarnas gabungan bertolak dari Pelabuhan Kendawangan, Kalimantan Barat, dengan membagi dua tim. Tim penyisiran sepanjang pesisir pantai Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan dengan menggunakan sea reader menuju Pelabuhan Kumai, Kalimantan Tengah.
Sementara kapal Basarnas Rescue Boat 204 menyisir dari kawasan Laut Karimata, Teluk Air Hitam, titik pencarian kawasan Laut Jawa, hingga ke Pelabuhan Kumai.
Gelombang setinggi 3-4 meter dan cuaca buruk menjadi kendala dalam pencarian di kawasan perbatasan Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah atau perairan Karimata dan perairan Teluk Air Hitam.
Pencarian dilakukan selama 18 jam sejak Kamis (1/1/2015) pagi hingga Jumat (2/1/2015) subuh.
Dalam penyisiran di sebagian kawasan periran Selat Karimata hingga Kumai tidak ditemukan adanya korban dan puing pesawat.
medcom.id, Pangkalan Bun: Pencarian korban pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh tidak hanya dilakukan di kawasan perairan Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Tetapi juga dilakukan di kawasan Kalimantan Barat.
Tim Basarnas dan Polairud Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (2/1/2015), menyisir dan mencari korban QZ8501 dari perairan Karimata, Teluk Air Hitam, Kalimantan Barat, hingga kawasan perairan Kalimantan Tengah.
Tim Basarnas gabungan bertolak dari Pelabuhan Kendawangan, Kalimantan Barat, dengan membagi dua tim. Tim penyisiran sepanjang pesisir pantai Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan dengan menggunakan
sea reader menuju Pelabuhan Kumai, Kalimantan Tengah.
Sementara kapal Basarnas Rescue Boat 204 menyisir dari kawasan Laut Karimata, Teluk Air Hitam, titik pencarian kawasan Laut Jawa, hingga ke Pelabuhan Kumai.
Gelombang setinggi 3-4 meter dan cuaca buruk menjadi kendala dalam pencarian di kawasan perbatasan Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah atau perairan Karimata dan perairan Teluk Air Hitam.
Pencarian dilakukan selama 18 jam sejak Kamis (1/1/2015) pagi hingga Jumat (2/1/2015) subuh.
Dalam penyisiran di sebagian kawasan periran Selat Karimata hingga Kumai tidak ditemukan adanya korban dan puing pesawat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LAL)
