medcom.id, Jakarta: Tim DVI Instalasi Forensik RS Polri hari ini berhasil mengidentifikasi lima jenazah korban ledakan pabrik kembang api di Tangerang. Dua di antaranya diketahui kakak-beradik.
Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kombes Pol. Edy Purnomo membenarkan informasi tersebut. Keduanya dikonfirmasi kakak beradik melalui hasil tes DNA. Kedua jenazah bernama Nilawati, 17, dan Unia, 14.
"Kalau informasi dari KK nya Nilawati berusia 17 tahun dan Unia 14 tahun. DNA yang digunakan DNA ibunya, keduanya mirip," ujar Edy di Posko Postmortem Rs. Polri, Keramat Jati, Minggu 29 Oktober 2017.
Edy mengatakan jenazah Nilawati dan Unia bisa dibedakan dari pola dan pertumbuhan giginya. Selain itu, Nilawati juga bisa dikenali dari properti yang ada pada jenazah.
"Nilawati punya tindik di lidahnya, itu sudah dikonfirmasi juga oleh keluarganya," lanjut Edy.
Nilawati adalah jenazah yang berasal dari kantong nomor 46/RSP/001 dengan nomor register 382, sementara Unia berasal dari kantong jenazah nomor 01/RSP/001 dengan nomor register 334. Keduanya beralamat di Kosambi, Tangerang, Banten.
Jenazah Nilawati dan Unia sudah diserahkan kepada pihak keluarga hari ini. Namun sayang, anggota keluarga yang hadir pada serah terima jenazah tidak bersedia dimintai keterangan karena masih dalam keadaan syok.
"Tadi sudah kita serahkan jenazah beserta surat serah terima jenazah, surat administrasi kematian, dan juga properti yang masih tertinggal, baik properti antemortem maupun post mortem," tutupnya.
medcom.id, Jakarta: Tim DVI Instalasi Forensik RS Polri hari ini berhasil mengidentifikasi lima jenazah korban ledakan pabrik kembang api di Tangerang. Dua di antaranya diketahui kakak-beradik.
Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kombes Pol. Edy Purnomo membenarkan informasi tersebut. Keduanya dikonfirmasi kakak beradik melalui hasil tes DNA. Kedua jenazah bernama Nilawati, 17, dan Unia, 14.
"Kalau informasi dari KK nya Nilawati berusia 17 tahun dan Unia 14 tahun. DNA yang digunakan DNA ibunya, keduanya mirip," ujar Edy di Posko Postmortem Rs. Polri, Keramat Jati, Minggu 29 Oktober 2017.
Edy mengatakan jenazah Nilawati dan Unia bisa dibedakan dari pola dan pertumbuhan giginya. Selain itu, Nilawati juga bisa dikenali dari properti yang ada pada jenazah.
"Nilawati punya tindik di lidahnya, itu sudah dikonfirmasi juga oleh keluarganya," lanjut Edy.
Nilawati adalah jenazah yang berasal dari kantong nomor 46/RSP/001 dengan nomor register 382, sementara Unia berasal dari kantong jenazah nomor 01/RSP/001 dengan nomor register 334. Keduanya beralamat di Kosambi, Tangerang, Banten.
Jenazah Nilawati dan Unia sudah diserahkan kepada pihak keluarga hari ini. Namun sayang, anggota keluarga yang hadir pada serah terima jenazah tidak bersedia dimintai keterangan karena masih dalam keadaan syok.
"Tadi sudah kita serahkan jenazah beserta surat serah terima jenazah, surat administrasi kematian, dan juga properti yang masih tertinggal, baik properti antemortem maupun post mortem," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)
