Jakarta: Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) jatuh pada Sabtu, 26 Juni 2021 mendatang. Narkoba adalah <i>silent killer</i> yang merusak fungsi kinerja otak, fisik, dan emosi manusia sudah sepatutnya diberantas.
Geografis yang terbuka, menyebabkan Indonesia dengan mudah menjadi pasar potensial peredaran narkoba. Badan Narkotika Nasional (BNN) mencatat kerugian akibat penyalahgunaan narkoba mencapai 84,7 triliun rupiah.
“Narkoba adalah masalah dunia. Di dunia, jumlah jenis narkoba sudah 1.000 lebih. Di Indonesia tercatat ada 83 jenis narkoba baru,” kata Deputi Pencegahan BNN, Irjen Pol Sufyan Syarif dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia Metro TV pada Kamis, 24 Juni 2021
Upaya BNN bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) melalui program desa bersih narkoba (Bersinar) kian berlanjut.
“Kami membiayai kegiatan pencegahan dan penanganan narkoba di desa, seperti pelatihan, kampanye, tes urine, dan rehabilitasi oleh BNN,” kata Staf Ahli Bidang Pembangunan & Kemasyarakatan Kemendes PDTT, Bito Wikantosa.
Pelaksanaan program pencegahan penyalahgunaan narkoba ini dapat dilakukan oleh seluruh unsur di desa seperti PKK, Posyandu, RT/RW, tokoh agama, tokoh masyarakat adat, karang taruna, dan Satlinmas.
Dengan demografis 270,2 jiwa, masyarakat urban di Indonesia maupun tingkat pedesaan rentang terhadap penyalahgunaan narkoba.
Irjen Pol Sufyan Syarif pun mengingatkan masyarakat agar waspada dengan lahirnya berbagai jenis narkoba dan kemudahan memperoleh secara online. (Nadya Ayu)
Jakarta: Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) jatuh pada Sabtu, 26 Juni 2021 mendatang. Narkoba adalah
silent killer yang merusak fungsi kinerja otak, fisik, dan emosi manusia sudah sepatutnya diberantas.
Geografis yang terbuka, menyebabkan Indonesia dengan mudah menjadi pasar potensial peredaran narkoba. Badan Narkotika Nasional (BNN) mencatat kerugian akibat penyalahgunaan narkoba mencapai 84,7 triliun rupiah.
“Narkoba adalah masalah dunia. Di dunia, jumlah jenis narkoba sudah 1.000 lebih. Di Indonesia tercatat ada 83 jenis narkoba baru,” kata Deputi Pencegahan BNN, Irjen Pol Sufyan Syarif dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia Metro TV pada Kamis, 24 Juni 2021
Upaya BNN bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) melalui program desa bersih narkoba (Bersinar) kian berlanjut.
“Kami membiayai kegiatan pencegahan dan penanganan narkoba di desa, seperti pelatihan, kampanye, tes urine, dan rehabilitasi oleh BNN,” kata Staf Ahli Bidang Pembangunan & Kemasyarakatan Kemendes PDTT, Bito Wikantosa.
Pelaksanaan program pencegahan penyalahgunaan narkoba ini dapat dilakukan oleh seluruh unsur di desa seperti PKK, Posyandu, RT/RW, tokoh agama, tokoh masyarakat adat, karang taruna, dan Satlinmas.
Dengan demografis 270,2 jiwa, masyarakat urban di Indonesia maupun tingkat pedesaan rentang terhadap penyalahgunaan narkoba.
Irjen Pol Sufyan Syarif pun mengingatkan masyarakat agar waspada dengan lahirnya berbagai jenis narkoba dan kemudahan memperoleh secara online.
(Nadya Ayu) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)
