Lewat Syekh Ali Jaber, Kita Harus Bersyukur Betapa Saktinya Status WNI

Jakarta: Syekh Ali Jaber mengembuskan nafas terakhir, Kamis 14 Januari 2021. Ia dimakamkan di Pondok Pesantren Darul Qur'an, Tangerang.  Banyak cerita dan kenangan tentang sosok Syekh Ali Jaber, pria asal Madinah Arab Saudi yang memilih menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).  Dalam sebuah kesempatan, Syekh Ali Jaber bahkan lebih bersyukur menjadi WNI. Pasalnya saat menjadi WNI, ia bisa mendapatkan sesuatu yang tidak pernah bisa didapat selama menjadi warga negara Arab Saudi yakni menginjakkan kaki ke Palestina.  Syekh Ali mengatakan, ketika masih menjadi warga Arab Saudi, dirinya tidak boleh menginjakkan kaki ke tanah Palestina. “Anugerah nikmat saya bisa ke Palestina. Selama masih warga negara Arab, saya tidak bisa ke Palestina," kata Syekh Ali Jaber.   Tak hanya itu, kesempatan pertama Syekh datang ke Palestina juga begitu berkesan baginya karena ia mendapatkan kesempatan menjadi Imam shalat di Masjidil Aqsa.  "Bahkan, dapat karunia dari Allah, pertama ke Palestina kenal imam besar Masjidil Aqsa. Beliau dorong saya jadi imam sholat Magrib dan Isya,” lanjutnya.  Hadiah status WNI dari Presiden SBY Syekh Ali Jaber telah menyandang status WNI sejak tahun 2012. Status WNI tersebut dianugerahkan oleh Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pada januari 2020, Syekh Ali Jaber mengunggah momen bahagia di akun Instagram pribadinya lantaran telah mengantongi paspor Indonesia.    “Alhamdulillah, menjadi sebuah kebahagiaan dan kebanggan bagi kami beserta keluarga saat pengajuan menjadi Warga Negara Indonesia telah diterima. Saat ini paspor sudah di tangan kami. Itu pertanda sah kami jadi WNI,” tulis Syekh Ali Jaber.  Perjuangan dakwah di Indonesia Tahun 2008 menjadi awal perjalanan dakwah Syekh Ali Jaber di Indonesia. Menariknya, memulai perjalanannya dari Lombok, NTB.    Pada tahun itu, ia menjadi guru Alquran di Masjid Agung Al-Muttaqin, Cakranegara, Lombok. Di sanalah, Syekh Ali Jaber bertemu dengan jodohnya, Ummi Nadia. Wanita yang akhirnya ia nikahi.   Kemudian, Syekh Ali Jaber memutuskan pindah ke Jakarta. Di sana, ia menjadi imam di Masjid Sunda Kelapa, Menteng dan namanya semakin dikenal masyarakat Indonesia. Terutama setelah ia pernah menjadi juri dan menjadi da'i dalam berbagai dalam berbagai kajian di berbagai televisi nasional.