medcom.id, Jakarta: Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro mengutuk keras teror di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, pekan lalu. Pria yang kerap disapa Ibas ini menilai aksi teroris merupakan tindakan para pengecut.
"Itu sangat sesat. Apa pun dalihnya itu sangat tidak dibenarkan. Itu penakut dan dosa yang tidak akan pernah diampuni," kata Ibas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/1/2016).
Ibas mengapresiasi langkah pemerintah dan aparat keamanan dalam menyikapi serangan sekelompok orang bersenjata dan mengantongi bom siap ledak. Termasuk slogan #KamiTidakTakut yang terus digelorakan pascaledakan Thamrin tersebut.
"Saya minta jangan diberikan ampun. Baik yang merencanakan atau yang telah melakukannya pada hari H," ungkap Ibas.
Ibas mengatakan, sedianya sudah ada peringatan atau informasi yang dikantongi Badan Intelijen Negara. Ibas juga menolak jika ada pihak yang mengatakan negara kecolongan terkait peristiwa di Thamrin. Menurutnya, negara seperti Amerika Serikat, Prancis dan Turki juga tak luput dari teror serupa.
Namun demikian, Ibas berharap teror bisa dicegah sedini mungkin. Pencegahan ini dapat dilakukan semua elemen hingga ke level rumah tangga.
Di samping itu, Ibas juga menyampaikan rasa turut berbelasungkawanya kepada korban. Ia berharap keluarga yang ditinggalkan tabah dan korban yang sempat cedera atau luka-luka dapat sehat dan pulih kembali seperti sedia kala.
"Sehingga bisa beraktivitas lagi," tukas dia.
medcom.id, Jakarta: Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro mengutuk keras teror di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, pekan lalu. Pria yang kerap disapa Ibas ini menilai aksi teroris merupakan tindakan para pengecut.
"Itu sangat sesat. Apa pun dalihnya itu sangat tidak dibenarkan. Itu penakut dan dosa yang tidak akan pernah diampuni," kata Ibas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/1/2016).
Ibas mengapresiasi langkah pemerintah dan aparat keamanan dalam menyikapi serangan sekelompok orang bersenjata dan mengantongi bom siap ledak. Termasuk slogan #KamiTidakTakut yang terus digelorakan pascaledakan Thamrin tersebut.
"Saya minta jangan diberikan ampun. Baik yang merencanakan atau yang telah melakukannya pada hari H," ungkap Ibas.
Ibas mengatakan, sedianya sudah ada peringatan atau informasi yang dikantongi Badan Intelijen Negara. Ibas juga menolak jika ada pihak yang mengatakan negara kecolongan terkait peristiwa di Thamrin. Menurutnya, negara seperti Amerika Serikat, Prancis dan Turki juga tak luput dari teror serupa.
Namun demikian, Ibas berharap teror bisa dicegah sedini mungkin. Pencegahan ini dapat dilakukan semua elemen hingga ke level rumah tangga.
Di samping itu, Ibas juga menyampaikan rasa turut berbelasungkawanya kepada korban. Ia berharap keluarga yang ditinggalkan tabah dan korban yang sempat cedera atau luka-luka dapat sehat dan pulih kembali seperti sedia kala.
"Sehingga bisa beraktivitas lagi," tukas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)
