"Anggaran besar, undang-undangnya juga sudah ada. Tahun 2000 hingga 2015 untuk menampilkan wajah DKI Jakarta sebagai ibu kota tapi itu tidak terlihat," tutur Sekretaris Jenderal DPD RI Sudarsono Hardjosoekarto dalam Forum Senator untuk Rakyat bertema "Ibu Kota Pindah ke Mana?" di Jakarta, Minggu (7/6/2015).
Sejumlah persoalan yang tak selesai dinilai Sudarsono membuat Jakarta tidak menampilkan sosok amanah sebagai ibu kota. Lantaran itu, pemerintah harus segera mencari ibu kota pengganti.
"Tampilan wajah DKI Jakarta sebagai ibu kota tidak ada yang berarti, sementara urbanisasi luar biasa. Sampah, air, kesehatan dan pendidikan saja belum tersentuh sejak kemerdekaan sampai sekarang," pungkas Sudarsono.
Sebelumnya, Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri kembali mendengungkan pemindahan pusat pemerintahan dari Ibu Kota Jakarta untuk dipindah ke Pulau Kalimantan 27 Mei lalu ketika memberikan kuliah umum di Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas).
Alasan Mega sangat sederhana, kata Ketua Umum PDI Perjuangan ini kebijakan untuk memindahkan, karena Jakarta tiap hari makin terendam banjir.
"Kalau Jakarta tiap hari makin terendam banjir, bukan saja karena rakyat tidak mau buang sampah pada tempatnya, tapi karena lautnya memang naik," kata Mega.
Mega menuturkan kebijakan pemindahan ke Palangkaraya juga pernah diusulkan oleh Soekarno, hal tersebut karena Ibu Kota Kalimantan Tengah ini dilintasi garis khatulitiwa.
"Karena Kalimantan Tengah merupakan garis khatulistiwa. Pas waktu Bung Karno menggagas dipindahkan ibu kota ke sana. Menurut saya sebenarnya itu tepat," tegas Mega.
Wacana pemindahan Ibu Kota juga pernah mencuat 2013 lalu. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat itu menjabat sebagai presiden mewacanakan pemindahan ibu kota pemerintahan dari Jakarta. SBY merujuk beberapa negara yang telah lebih dulu sukses memindahkan ibu kota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
