Jakarta: Subdomain dari situs milik Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) diretas pada Senin, 25 Oktober 2021. Pengamat melihat pemerintah harus segera melakukan digital forensik untuk mencegah kasus lainnya terjadi.
"Harus diserahkan kepada forensik. Jadi di setiap komputer itu ada log file yang bisa dilacak oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) dan BSSN," kata Pengamat Sekuriti Siber Vaksincom Alfons Tanujaya lewat Metro Pagi Primetime Metro TV, Kamis, 28 Oktober 2021.
Dalam forensik digital, pemerintah bisa melacak di mana kelemahan dan keamanan dari situs tersebut. Selain itu, penelusuran forensik juga bisa melacak siapa dan dari mana peretas berasal.
Baca: Pakar: Bukan Peretas yang Jago, melainkan Sistem Keamanan yang Lemah
"Keamanan data itu adalah suatu proses yang tidak berkesudahan. Karena setiap hari selalu muncul celah keamanan baru. Dari kelemahan kode pemprograman buatan manusia. Jadi, kalau ada celah baru itu seharusnya ditutup," imbuhnya.
Situs www.pusmanas.bssn.go.id sempat diretas oleh orang yang menyatakan dirinya sebagai hacker dari Brazil. Walaupun yang diretas hanya subdomain dari situs BSSN, namun hal tersebut menjadi sorotan publik karena posisinya sebagai lembaga sentral keamanan siber di Indonesia. (Mentari Puspadini)
Jakarta: Subdomain dari situs milik Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) diretas pada Senin, 25 Oktober 2021. Pengamat melihat pemerintah harus segera melakukan digital forensik untuk mencegah kasus lainnya terjadi.
"Harus diserahkan kepada forensik. Jadi di setiap komputer itu ada log file yang bisa dilacak oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) dan BSSN," kata Pengamat Sekuriti Siber Vaksincom Alfons Tanujaya lewat Metro Pagi Primetime
Metro TV, Kamis, 28 Oktober 2021.
Dalam forensik digital, pemerintah bisa melacak di mana kelemahan dan keamanan dari situs tersebut. Selain itu, penelusuran forensik juga bisa melacak siapa dan dari mana peretas berasal.
Baca:
Pakar: Bukan Peretas yang Jago, melainkan Sistem Keamanan yang Lemah
"Keamanan data itu adalah suatu proses yang tidak berkesudahan. Karena setiap hari selalu muncul celah keamanan baru. Dari kelemahan kode pemprograman buatan manusia. Jadi, kalau ada celah baru itu seharusnya ditutup," imbuhnya.
Situs www.pusmanas.bssn.go.id sempat diretas oleh orang yang menyatakan dirinya sebagai hacker dari Brazil. Walaupun yang diretas hanya subdomain dari situs BSSN, namun hal tersebut menjadi sorotan publik karena posisinya sebagai lembaga sentral keamanan siber di Indonesia.
(Mentari Puspadini) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)
