Simak! Ini Fakta dan Sejarah Tol Jombang-Mojokerto

Jakarta: Artis Vanessa Angel beserta suaminya Bibi Ardiansyah tewas akibat kecelakaan maut di jalan tol Jombang - Mojokerto (Jomo).  Insiden kecelakaan terjadi tepatnya di KM. 673+300/ A ruas Tol Jomo. Mobil Vanessa mengalami kecelakaan tunggal yang diduga karena kelalaian sang sopir.  Dalam kecelakaan tersebut, sang sopir, anak Vanessa yang masih balita, dan seorang pengasuh selamat dan mengalami luka-luka.  Pasca insiden kecelakaan tersebut, kini Tol Jombang-Mojokerto ramai menjadi perbincangan terkait dengan keamanan dan kondisi jalan tol yang dianggap berbahaya.  Berikut ini fakta dan sejarah Tol Jomo:   Tol Jomo dikelola Astra Infra Grup Pada bulan Agustus 2011, Astra Infra grup mengakuisisi 100% saham milik PT Marga Harjaya Infrastruktur Infrastruktur (Astra Infra Toll Road Jombang-Mojokerto) pemegang konsesi untuk ruas tol Jombang-Mojokerto sepanjang 40,5 km.   Beroperasi secara bertahap sejak 2014 Tol ini telah beroperasi secara bertahap. Seksi 1 sepanjang 14,7 km beroperasi pada Oktober 2014, menyusul seksi 3 sepanjang 5 km yang beroperasi pada November 2016, dan seksi 2 sepanjang 19,9 km pada September 2017. Seksi 4 sepanjang 0,9 km telah beroperasi pada Desember 2018 bersamaan dengan Tol Solo-Kertosono.   Strategis karena menghubungkan Jawa Tengah dan Jawa Timur Sebagai bagian dari ruas Tol Trans Jawa, ruas Tol Jombang-Mojokerto ini memiliki peranan penting sebagai penghubung antara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Jalan tol Jomo menjadi akses favorit yang mempercepat mobilitas dan logistik di kedua provinsi tersebut.   Memiliki tiga gerbang tol Secara keseluruhan, ruas tol Jombang-Mojokerto memiliki tiga gerbang tol, antara lain gerbang Tol Jombang (di Desa Pesantren, Kecamatan Tembelang, Jombang, Jawa Timur), gerbang Tol Bandar (di Desa Kayen, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang), dan gerbang Tol Mojokerto Barat (di Desa Pagerluyung, Kecamatan Gedeg, Mojokerto, Jawa Timur).   Fasilitas pengamanan lengkap Meski banyak yang menilai jalan tol Jomo berbahaya dan tidak aman, namun pada kenyataanya pihak pengelola Tol Jomo menghadirkan fasilitas pengamanan yang lengkap. Mulai Polisi Jalan Raya (PJR), kesiapan medis, fasilitas derek dan crane, hingga mobil rescue yang beroperasi selama 24 jam.