medcom.id, Kotawaringin Barat: Proses pencarian penumpang dan pesawat AirAsia QZ8501 masih terus dilakukan. Namun, hingga hari ini, Kamis (15/1/2015), belum ada tanda-tanda pencarian akan dihentikan meski kedua bagian kotak hitam pesawat sudah ditemukan dan dievakuasi. Kepala Basarnas Marsma FH Bambang Sulistyo menyebut sudah ada rencana untuk menghentikan operasi ini.
"Sudah ada di benak saya selaku pemimpin, tapi saya belum ingin menyampaikan," kata Bambang di Pangkalan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kamis (15/1/2015).
Bambang mengakui ada alasan tertentu untuk menghentikan operasi evakuasi yang telah dilakukan selama 19 hari itu. Namun, kata dia, hal itu belum disampaikan saat ini untuk menjaga psikologi keluarga korban.
Basarnas, kata dia, nantinya akan terus menghitung setiap kemungkinan yang ada. Operasi ditutup jika pencarian dianggap tidak efektif dan efisien.
"Target selanjutnya, selalu kita hitung. Pada saat nanti dianggap tidak efektif dan efisien akan ditutup," tegas dia.
Hingga saat ini, 48 jenazah telah dikirim ke Bandara Juanda Surabaya untuk diidentifikasi tim Disaster Victim Identification (DVI). Sebanyak 39 jenazah berhasil diidentifikasi dan sembilan lainnya masih dalam proses identifikasi. Sementara itu, dikabarkan ada dua jenazah baru yang siap dikirim ke Surabaya. Kedua jenazah ditemukan nelayan di perairan Kotabaru, Kalsel, dan diduga merupakan korban kecelakaan AirAsia QZ8501.
medcom.id, Kotawaringin Barat: Proses pencarian penumpang dan pesawat AirAsia QZ8501 masih terus dilakukan. Namun, hingga hari ini, Kamis (15/1/2015), belum ada tanda-tanda pencarian akan dihentikan meski kedua bagian kotak hitam pesawat sudah ditemukan dan dievakuasi. Kepala Basarnas Marsma FH Bambang Sulistyo menyebut sudah ada rencana untuk menghentikan operasi ini.
"Sudah ada di benak saya selaku pemimpin, tapi saya belum ingin menyampaikan," kata Bambang di Pangkalan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kamis (15/1/2015).
Bambang mengakui ada alasan tertentu untuk menghentikan operasi evakuasi yang telah dilakukan selama 19 hari itu. Namun, kata dia, hal itu belum disampaikan saat ini untuk menjaga psikologi keluarga korban.
Basarnas, kata dia, nantinya akan terus menghitung setiap kemungkinan yang ada. Operasi ditutup jika pencarian dianggap tidak efektif dan efisien.
"Target selanjutnya, selalu kita hitung. Pada saat nanti dianggap tidak efektif dan efisien akan ditutup," tegas dia.
Hingga saat ini, 48 jenazah telah dikirim ke Bandara Juanda Surabaya untuk diidentifikasi tim Disaster Victim Identification (DVI). Sebanyak 39 jenazah berhasil diidentifikasi dan sembilan lainnya masih dalam proses identifikasi. Sementara itu, dikabarkan ada dua jenazah baru yang siap dikirim ke Surabaya. Kedua jenazah ditemukan nelayan di perairan Kotabaru, Kalsel, dan diduga merupakan korban kecelakaan AirAsia QZ8501.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)
