medcom.id, Jakarta: Warga Kompleks Pergudangan 99, Jalan Salembaran Jati, Desa Cengklong, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, panik melihat kobaran api di sekitar kediamannya. Titik api bersumber dari pabrik petasan PT Panca Buana Cahaya.
Pabrik yang baru beroperasi itu terbakar dan meledak sekitar pukul 09.00 WIB, Kamis 26 Oktober . Lukas Bonai, salah satu warga menjelaskan ia dan ratusan personel polisi langsung mendekat ke lokasi.
"Kebetulan di sini kemarin pagi ada apel ratusan personel Brimob. Lokasi kami hanya beberapa meter dari pabrik itu,” kata Lukas kepada Metrotvnews.com di lokasi, Jumat 27 Oktober 2017.
Lukas menuturkan, api begitu cepat menyebar hingga menutupi gerbang utama pabrik. Korban tidak bisa keluar, sementara warga yang hendak menolong tak berani mendekat.
"Saya tidak tahu gerbang itu dikunci atau tidak, yang jelas tidak bisa dibuka. Di dekat gerbang itu kobaran api paling besar, banyak asap," kisah dia.
Pabrik petasan yang terbakar di Kosambi, Tangerang, Kamis 26 Oktober 2017/ANT/Wahyu Putro
Lukas bersama warga lain akhirnya menjebol beton yang memagari pabrik. Dari lahan kosong sebelah pagar beton itu, warga membuat empat lubang sebagai pintu darurat.
Selain membuat lubang, warga dan personel kepolisian juga membawa tangga untuk membantu korban yang naik ke atap. Menurut Lukas, ada dua tangga yang disediakan kala itu.
"Ada beberapa yang keluar dari lubang yang dibuat. Kami juga bawa tangga biar mereka tidak lompat dari atap," ucap Lukas.
Sebanyak 47 Jumlah korban tewas dalam insiden ledakan pabrik petasan di Kosambi, Kebupaten Tangerang. Sedangkan 10 orang belum ditemukan.
Sebanyak 28 orang masih menjalani perawatan di tiga rumah sakit berbeda di Tangerang. Dari 28 korban yang masih di rawat, 7 di antaranya mengalami luka serius. Sementara 3 korban mendapatkan luka bakar 70 persen.
medcom.id, Jakarta: Warga Kompleks Pergudangan 99, Jalan Salembaran Jati, Desa Cengklong, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, panik melihat kobaran api di sekitar kediamannya. Titik api bersumber dari pabrik petasan PT Panca Buana Cahaya.
Pabrik yang baru beroperasi itu terbakar dan meledak sekitar pukul 09.00 WIB, Kamis 26 Oktober . Lukas Bonai, salah satu warga menjelaskan ia dan ratusan personel polisi langsung mendekat ke lokasi.
"Kebetulan di sini kemarin pagi ada apel ratusan personel Brimob. Lokasi kami hanya beberapa meter dari pabrik itu,” kata Lukas kepada
Metrotvnews.com di lokasi, Jumat 27 Oktober 2017.
Lukas menuturkan, api begitu cepat menyebar hingga menutupi gerbang utama pabrik. Korban tidak bisa keluar, sementara warga yang hendak menolong tak berani mendekat.
"Saya tidak tahu gerbang itu dikunci atau tidak, yang jelas tidak bisa dibuka. Di dekat gerbang itu kobaran api paling besar, banyak asap," kisah dia.
Pabrik petasan yang terbakar di Kosambi, Tangerang, Kamis 26 Oktober 2017/ANT/Wahyu Putro
Lukas bersama warga lain akhirnya menjebol beton yang memagari pabrik. Dari lahan kosong sebelah pagar beton itu, warga membuat empat lubang sebagai pintu darurat.
Selain membuat lubang, warga dan personel kepolisian juga membawa tangga untuk membantu korban yang naik ke atap. Menurut Lukas, ada dua tangga yang disediakan kala itu.
"Ada beberapa yang keluar dari lubang yang dibuat. Kami juga bawa tangga biar mereka tidak lompat dari atap," ucap Lukas.
Sebanyak 47 Jumlah korban tewas dalam insiden ledakan pabrik petasan di Kosambi, Kebupaten Tangerang. Sedangkan 10 orang belum ditemukan.
Sebanyak 28 orang masih menjalani perawatan di tiga rumah sakit berbeda di Tangerang. Dari 28 korban yang masih di rawat, 7 di antaranya mengalami luka serius. Sementara 3 korban mendapatkan luka bakar 70 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)
