medcom.id, Surabaya: Direktorat Jenderal Perhubungan Kementerian Perhubungan membekukan izin penerbangan AirAsia rute Surabaya-Singapura per 2 Januari 2015 sampai hasil investigasi kecelakaan pesawat QZ8501 didapat. Namun, Kapten Achmad Sadikin, Direktur Keselamatan dan Keamanan AirAsia Indonesia, mengaku belum mengetahui kabar tersebut.
"Saya belum tahu, saya belum baca kabar itu," kata Kapten Sadikin di Posko Mortem Polda Jawa Timur, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Jumat (2/1/2015).
Menengok izin 24 Oktober 2014, seharusnya AirAsia hanya terbang dari Surabaya ke Singapura, atau sebaliknya, pada Senin, Selasa, Kamis dan Sabtu. Adapun Minggu, 28 Deswmber 2014, AirAsia dilarang mengudara. Nahasnya, kecelakaan AirAsia QZ8501 terjadi pada hari itu. Menurut Kepala Pusat Komunikasi Kemenhub, JA Barata, PT AirAsia tak pernah melapor akan terbang pada Minggu.
Selain itu, AirAsia diduga melanggar peraturan teknis sebelum lepas landas. Dalam surat khusus kepada Kemenhub, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa AirAsia tidak mengambil atau bertanya soal cuaca pada Minggu. Juga dikabarkan bahwa AirAsia tak melakukan briefing terkait pengenalan kondisi cuaca di hari itu.
Namun, Kapten Achmad Sadikin membantah tegas hal tersebut. "Setiap penerbangan pasti selalu ada briefing kalau ada kendala cuaca," kata dia.
Sementara itu, Achmad Sadikin mengungkapkan, sudah ada komunikasi dengan keluarga terkait kompensasi yang dijanjikan AirAsia untuk penumpang. Namun, dia belum mau menyebut bentuk dan nominal kompensasi tersebut. "Sudah ada komunikasi dengan keluarga, sudah disampaikan," ujar dia pendek.
medcom.id, Surabaya: Direktorat Jenderal Perhubungan Kementerian Perhubungan membekukan izin penerbangan AirAsia rute Surabaya-Singapura per 2 Januari 2015 sampai hasil investigasi kecelakaan pesawat QZ8501 didapat. Namun, Kapten Achmad Sadikin, Direktur Keselamatan dan Keamanan AirAsia Indonesia, mengaku belum mengetahui kabar tersebut.
"Saya belum tahu, saya belum baca kabar itu," kata Kapten Sadikin di Posko Mortem Polda Jawa Timur, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Jumat (2/1/2015).
Menengok izin 24 Oktober 2014, seharusnya AirAsia hanya terbang dari Surabaya ke Singapura, atau sebaliknya, pada Senin, Selasa, Kamis dan Sabtu. Adapun Minggu, 28 Deswmber 2014, AirAsia dilarang mengudara. Nahasnya, kecelakaan AirAsia QZ8501 terjadi pada hari itu. Menurut Kepala Pusat Komunikasi Kemenhub, JA Barata, PT AirAsia tak pernah melapor akan terbang pada Minggu.
Selain itu, AirAsia diduga melanggar peraturan teknis sebelum lepas landas. Dalam surat khusus kepada Kemenhub, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa AirAsia tidak mengambil atau bertanya soal cuaca pada Minggu. Juga dikabarkan bahwa AirAsia tak melakukan briefing terkait pengenalan kondisi cuaca di hari itu.
Namun, Kapten Achmad Sadikin membantah tegas hal tersebut. "Setiap penerbangan pasti selalu ada briefing kalau ada kendala cuaca," kata dia.
Sementara itu, Achmad Sadikin mengungkapkan, sudah ada komunikasi dengan keluarga terkait kompensasi yang dijanjikan AirAsia untuk penumpang. Namun, dia belum mau menyebut bentuk dan nominal kompensasi tersebut. "Sudah ada komunikasi dengan keluarga, sudah disampaikan," ujar dia pendek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)
