Jakarta: Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini mengecam aksi terorisme yang menewaskan 305 orang di Sinai, Mesir. Tindakan tersebut dianggap biadab dan tidak berperikemanusiaan.
"Duka cita mendalam untuk seluruh rakyat Mesir khususnya keluarga korban," kata Jazuli, Sabtu 25 November 2017.
Anggota Komisi I DPR ini menuturkan aksi terorisme itu merupakan tindakan pengecut. Jazuli sangat menyesalkan tindakan tersebut apalagi menyasar warga yang sedang beribadah.
"Bangsa-bangsa dunia harus bersatu padu melawan terorisme dan mewujudkan tata dunia yang lebih berperikemanusiaan dan berkeadilan dalam semangat kemerdekaan dan perdamaian," ucapnya.
Jazuli menegaskan pemberantasan terorisme harus sampai ke akar-akarnya agar peluang tumbuh suburnya terorisme bisa dibendung.
"Apakah kehancuran akibat perang, ketidakadilan, politik kekerasan dan antidemokrasi atau diktator. Selama itu ada maka terorisme akan tumbuh subur," tandas dia.
Sebelumnya lebih dari 305 orang dilaporkan tewas dalam penyerangan di Masjid Al Raudhah, Desa Bir el-Abd, Semenanjung Sinai Utara, Mesir. Penyerangan itu dilakukan sekelompok bersenjata dengan melepaskan tembakan di sekitar masjid.
Kemudian sekitar 130 orang dilaporkan mengalami luka-luka. Akan tetapi tidak ada laporan bahwa WNI turut menjadi korban dalam penyerangan terbesar pascapenggulingan Presiden Mesir Muhammad Mursi pada 2013 lalu.
Namun hingga berita ini dibuat, belum ada kelompok yang mengklaim sebagai dalang dalam penyerangan tersebut. Otoritas setempat langsung dan masih bergerak cepat mencari pelaku tersebut.
Jakarta: Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini mengecam aksi terorisme yang menewaskan 305 orang di Sinai, Mesir. Tindakan tersebut dianggap biadab dan tidak berperikemanusiaan.
"Duka cita mendalam untuk seluruh rakyat Mesir khususnya keluarga korban," kata Jazuli, Sabtu 25 November 2017.
Anggota Komisi I DPR ini menuturkan aksi terorisme itu merupakan tindakan pengecut. Jazuli sangat menyesalkan tindakan tersebut apalagi menyasar warga yang sedang beribadah.
"Bangsa-bangsa dunia harus bersatu padu melawan terorisme dan mewujudkan tata dunia yang lebih berperikemanusiaan dan berkeadilan dalam semangat kemerdekaan dan perdamaian," ucapnya.
Jazuli menegaskan pemberantasan terorisme harus sampai ke akar-akarnya agar peluang tumbuh suburnya terorisme bisa dibendung.
"Apakah kehancuran akibat perang, ketidakadilan, politik kekerasan dan antidemokrasi atau diktator. Selama itu ada maka terorisme akan tumbuh subur," tandas dia.
Sebelumnya lebih dari 305 orang dilaporkan tewas dalam penyerangan di Masjid Al Raudhah, Desa Bir el-Abd, Semenanjung Sinai Utara, Mesir. Penyerangan itu dilakukan sekelompok bersenjata dengan melepaskan tembakan di sekitar masjid.
Kemudian sekitar 130 orang dilaporkan mengalami luka-luka. Akan tetapi tidak ada laporan bahwa WNI turut menjadi korban dalam penyerangan terbesar pascapenggulingan Presiden Mesir Muhammad Mursi pada 2013 lalu.
Namun hingga berita ini dibuat, belum ada kelompok yang mengklaim sebagai dalang dalam penyerangan tersebut. Otoritas setempat langsung dan masih bergerak cepat mencari pelaku tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)
