Jakarta: Direktur Medik Rumah Sakit PGI Cikini Dr Inolyn Panjaitan mengimbau seluruh umat Kristen dan Katolik untuk tidak melakukan makan bersama usai ibadah Natal. Sebab, makan bersama berpotensi menambah jumlah kasus positif covid-19 melalui kluster keluarga.
Sudah menjadi tradisi setiap tahunnya setiap keluarga mengadakan makan bersama usai ibadah Natal. Namun, Natal tahun ini sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena pandemi covid-19.
"Memang Natal identik dengan kumpul keluarga dan makan bersama. Dari bidang kesehatan, kami sering melihat kluster keluarga. Satu kena, semuanya kena. Dari bapaknya, anaknya, tantenya, mamahnya, dan yang lainnya," ujar Inolyn, dalam channel YouTube BNPB Indonesia.
Inolyn menegaskan, pihaknya bukan anti keluarga dalam mengungkapkan imbauan tersebut. Jika memang ingin melakukan kumpul keluarga, maka penerapan protokol kesehatan yang ketat wajib diperhatikan. Seperti menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Oleh sebab itu, Inolyn mengusulkan agar pihak gereja menyiapkan nasi kotak, sehingga makanan bisa dibawa pulang dan disantap di rumah.
"Ketika makan bersama, kita membuka masker dan semua bisa terpapar. Sebaiknya hindari kumpul bersama dan tetap gunakan masker. Penerapan protokol kesehatan sangat penting, bahkan ketika kumpul bersama di rumah," kata Inolyn.
Ingatlah selalu untuk menerapkan 3M, yaitu #pakaimasker, #jagajarak dan #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitangan dan #cucitanganpakaisabun untuk mencegah penularan covid-19 sesuai anjuran pemerintah melalui #satgascovid19.
Jakarta: Direktur Medik Rumah Sakit PGI Cikini Dr Inolyn Panjaitan mengimbau seluruh umat Kristen dan Katolik untuk tidak melakukan makan bersama usai ibadah Natal. Sebab, makan bersama berpotensi menambah jumlah kasus positif covid-19 melalui kluster keluarga.
Sudah menjadi tradisi setiap tahunnya setiap keluarga mengadakan makan bersama usai ibadah Natal. Namun, Natal tahun ini sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena pandemi covid-19.
"Memang Natal identik dengan kumpul keluarga dan makan bersama. Dari bidang kesehatan, kami sering melihat kluster keluarga. Satu kena, semuanya kena. Dari bapaknya, anaknya, tantenya, mamahnya, dan yang lainnya," ujar Inolyn, dalam channel YouTube BNPB Indonesia.
Inolyn menegaskan, pihaknya bukan anti keluarga dalam mengungkapkan imbauan tersebut. Jika memang ingin melakukan kumpul keluarga, maka penerapan protokol kesehatan yang ketat wajib diperhatikan. Seperti menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Oleh sebab itu, Inolyn mengusulkan agar pihak gereja menyiapkan nasi kotak, sehingga makanan bisa dibawa pulang dan disantap di rumah.
"Ketika makan bersama, kita membuka masker dan semua bisa terpapar. Sebaiknya hindari kumpul bersama dan tetap gunakan masker. Penerapan protokol kesehatan sangat penting, bahkan ketika kumpul bersama di rumah," kata Inolyn.
Ingatlah selalu untuk menerapkan 3M, yaitu #pakaimasker, #jagajarak dan #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitangan dan #cucitanganpakaisabun untuk mencegah penularan covid-19 sesuai anjuran pemerintah melalui #satgascovid19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)
