Jakarta: Transmisi lokal varian Omicron telah terdeteksi di Indonesia jelang momen perayaan tahun baru. Satgas Covid-19 sudah menyiapkan sejumlah strategi mencegah penyebaran Omicron dan mengingatkan masyarakat bahwa Indonesia masih berada pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
“Perlu diingat kita masih dalam situasi PPKM walaupun kasus aktif dan kasus hariannya sudah jauh turun dibandingkan bulan Juli. Jadi ini harus terus kita kontrol dan kendalikan,” tegas Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Alexander Ginting dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia di Metro TV, Rabu, 29 Desember 2021.
Alexander menyebut hal paling penting dari pencegahan penyebaran varian Omicron adalah karantina. Mengingat lebih dari 90 persen kasus Omicron di Indonesia ditemukan pada pelaku perjalanan internasional.
“Karantina merupakan instrumen utama untuk mencegah masuknya varian Omicron, maka masa karantina itu tidak perlu ditawar tawar,” ujarnya.
Strategi lain yang dipersiapkan yaitu dengan memperketat protokol kesehatan (prokes) seperti 3M. Kemudian, Alexander juga menegaskan pelacakan kontak tidak boleh turun.
“Pelacakan kontak harus turun di level PPKM skala mikro, sebagaimana yang pernah kita kerjakan di bulan tiga dan bulan empat. Artinya posko desa, posko kelurahan harus terus menerus bekerja aktif melakukan pengendalian keluar masuknya orang,” jelasnya.
Kemudian, vaksinasi dosis lengkap juga perlu dikejar pada tahun 2022 nanti, khususnya pada kelompok rentan. Sektor hulu harus diperkuat melalui komunitas masyarakat, posko PPKM, serta tempat isolasi terpusat (isoter).
Alexander menegaskan pasien terkonfirmasi positif varian Omicron tidak boleh diisolasi mandiri di rumah, karena rentan akan transmisi keluarga. Di sektor hilir juga sudah dipersiapkan, yaitu rumah sakit harus siap siaga apabila adanya lonjakan kasus covid-19. (Widya Finola Ifani Putri)
Jakarta: Transmisi lokal
varian Omicron telah terdeteksi di Indonesia jelang momen perayaan tahun baru.
Satgas Covid-19 sudah menyiapkan sejumlah strategi mencegah penyebaran Omicron dan mengingatkan masyarakat bahwa Indonesia masih berada pada masa
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
“Perlu diingat kita masih dalam situasi PPKM walaupun kasus aktif dan kasus hariannya sudah jauh turun dibandingkan bulan Juli. Jadi ini harus terus kita kontrol dan kendalikan,” tegas Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Alexander Ginting dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia di Metro TV, Rabu, 29 Desember 2021.
Alexander menyebut hal paling penting dari pencegahan penyebaran varian Omicron adalah karantina. Mengingat lebih dari 90 persen kasus Omicron di Indonesia ditemukan pada pelaku perjalanan internasional.
“Karantina merupakan instrumen utama untuk mencegah masuknya varian Omicron, maka masa karantina itu tidak perlu ditawar tawar,” ujarnya.
Strategi lain yang dipersiapkan yaitu dengan memperketat protokol kesehatan (prokes) seperti 3M. Kemudian, Alexander juga menegaskan pelacakan kontak tidak boleh turun.
“Pelacakan kontak harus turun di level PPKM skala mikro, sebagaimana yang pernah kita kerjakan di bulan tiga dan bulan empat. Artinya posko desa, posko kelurahan harus terus menerus bekerja aktif melakukan pengendalian keluar masuknya orang,” jelasnya.
Kemudian, vaksinasi dosis lengkap juga perlu dikejar pada tahun 2022 nanti, khususnya pada kelompok rentan. Sektor hulu harus diperkuat melalui komunitas masyarakat, posko PPKM, serta tempat isolasi terpusat (isoter).
Alexander menegaskan pasien terkonfirmasi positif varian Omicron tidak boleh diisolasi mandiri di rumah, karena rentan akan transmisi keluarga. Di sektor hilir juga sudah dipersiapkan, yaitu rumah sakit harus siap siaga apabila adanya lonjakan kasus covid-19. (
Widya Finola Ifani Putri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)
