medcom.id, Pangkalan Bun: Bagian-bagian pesawat AirAsia QZ8501 kembali ditemukan. Kali ini, pintu darurat (exit door emergency) pesawat ditemukan Badan SAR Nasional (Basarnas) di Selat Karimata. Pihak AirAsia membenarkan puing tersebut adalah pecahan pesawat milik mereka saat diklarifikasi Basarnas.
"Tadi itu sudah dibenarkan pihak AirAsia, sekarang benda tersebut kita amankan," kata SAR Mission Coordinator Pangkalan Bun Marsda Sunarbowo Sandy, dalam konfrensi persnya di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kamis (1/1/2014) sore.
Bagian pesawat ini ditemukan Kapal Diraja Lekir milik Malaysia di sekitar titik lokasi penemuan jenazah penumpang pertama kali. Titik itu berada sekitar 03.53.86 Lintang Selatan dan 10.43.86 Bujur Timur.
Saat ditanyakan apakah pintu darurat ini telah dibuka saat pesawat hilang kontak, Sunarbowo tak ingin berspekulasi. Investigasi penyebab kecelakaan, kata dia, merupakan domain Komisi Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT).
"Kewenangan kami hanya mengumpulkan semua barang yang ditemukan. Untuk hal yang seperti itu kami tidak mau berspekulasi. Itu kita serahkan kepada KNKT," tegas Sunarbowo.
Selain itu, ditemukan juga sejumlah serpihan lainnya. Seperti tabung oksigen pesawat, dan beberapa barang seperti tas perempuan dan koper berukuran sedang.
medcom.id, Pangkalan Bun: Bagian-bagian pesawat AirAsia QZ8501 kembali ditemukan. Kali ini, pintu darurat (
exit door emergency) pesawat ditemukan Badan SAR Nasional (Basarnas) di Selat Karimata. Pihak AirAsia membenarkan puing tersebut adalah pecahan pesawat milik mereka saat diklarifikasi Basarnas.
"Tadi itu sudah dibenarkan pihak AirAsia, sekarang benda tersebut kita amankan," kata SAR Mission Coordinator Pangkalan Bun Marsda Sunarbowo Sandy, dalam konfrensi persnya di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kamis (1/1/2014) sore.
Bagian pesawat ini ditemukan Kapal Diraja Lekir milik Malaysia di sekitar titik lokasi penemuan jenazah penumpang pertama kali. Titik itu berada sekitar 03.53.86 Lintang Selatan dan 10.43.86 Bujur Timur.
Saat ditanyakan apakah pintu darurat ini telah dibuka saat pesawat hilang kontak, Sunarbowo tak ingin berspekulasi. Investigasi penyebab kecelakaan, kata dia, merupakan domain Komisi Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT).
"Kewenangan kami hanya mengumpulkan semua barang yang ditemukan. Untuk hal yang seperti itu kami tidak mau berspekulasi. Itu kita serahkan kepada KNKT," tegas Sunarbowo.
Selain itu, ditemukan juga sejumlah serpihan lainnya. Seperti tabung oksigen pesawat, dan beberapa barang seperti tas perempuan dan koper berukuran sedang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)
