Pengamat: Belanja Kapal Selam Selayaknya Jadi Prioritas

Jakarta: Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi mengatakan pemerintah sudah seharusnya meremajakan empat kapal selam yang tersisa. Pemerintah juga diminta memprioritaskan belanja kapal selam. "Saya kira kapal selam sudah selayaknya menjadi prioritas belanja negara kita, termasuk juga melakukan peremajaan kapal," kata Fahmi dalam Breaking News Metro TV: Pencarian Kapal Selam KRI Nanggala-402, Jumat, 23 April 2021. Fahmi mengatakan untuk menjaga laut Indonesia tak cukup hanya dengan lima kapal selam. Pasalnya, perairan Indonesia sangat luas. Baca: Pengamat: Perlu Komitmen Peremajaan Alutsista Indonesia "Tapi saya kira Menteri Pertahanan (Prabowo Subianto) sudah serius menjalani prioritas itu," ujar Fahmi. Ia menyampaikan keberadaan kapal selam dalam mengamankan perairan Indonesia tak bisa digantikan dengan kapal lain. Apalagi, kapal selam memiliki fungsi pengamanan kedaulatan laut Indonesia. "Karena itu kehadiran kapal selam ini tidak tergantikan dengan kapal di atas permukaan laut," ucap Fahmi. Kapal selam Nanggala 402 dinyatakan hilang kontak pada Rabu, 21 April 2021. Kapal hilang kontak saat melakukan latihan di perairan utara Pulau Bali.