Bekasi: Ombudsman RI meminta agar Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi memperhatikan masalah yang ditemukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasbullah Abdulmadjid. Sebab, masalah tersebut dikhawatirkan menganggu pelayanan publik.
Anggota Ombudsman RI Ninik Rahayu mengungkapkan RSUD Chasbullah Abdulmadjid kekurangan dokter. Satu dokter jaga bisa menangani hingga 50 pasien.
"Hanya punya lima dokter umum, dan tiga dokter jaga. Sedangkan dokter jaga di yang di tiap blok ada ada 5. Nah itu artinya satu dokter itu megang kurang lebih 50 pasien itu menurut saya perlu mendapat perhatian dari pemerintah daerah untuk menambah tenaga medis," ujar Ninik saat menggelar inspeksi mendadak (sidak) di Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 29 Desember 2019.
Ombudsman juga menyoroti mengenai kebersihan atribut pasien. Sejumlah pasien masih menggunakan selimut dari rumah.
"Saya masih menemukan pasien sudah tinggal di sini tapi masih menggunakan selimut dari rumah," ujar Ninik.
Beberapa pasien juga mengeluh mengenai ketersediaan ruang inap. Ketika pasien tiba di rumah sakit ruangan disebut penuh. Sedangkan dikonfirmasi melalui telepon tersedia.
"Perlu transparansi soal ketersediaan kamar entah nanti bagaimana caranya dengan masyarakat. Jangan sampai salah paham soal ketersediaan kamar ini," ucap Ninik.
Keluhan pasien terkait koordinasi antar perawat jaga dengan dokter juga masuk catatan Ombudsman. Menurut Ninik, beberapa pasien mengaku belum mengetahui kapan akan dilakukan tindakan medis.
"Ada keluhan pasien yang merasa tidak tahu standarnya kapan dia di tensi, kapan dilakukan tindakan obat, kapan dilakukan rehabilitasi," sebut Ninik.
Atas semua temuan tersebut, Ombudsman meminta kepada Wali Kota Bekasi untuk membereskan permasalahan tersebut. Ninik juga meminta kepada DPRD untuk memikirkan anggaran kesehatan guna menambah petugas medis.
Bekasi: Ombudsman RI meminta agar Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi memperhatikan masalah yang ditemukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasbullah Abdulmadjid. Sebab, masalah tersebut dikhawatirkan menganggu pelayanan publik.
Anggota Ombudsman RI Ninik Rahayu mengungkapkan RSUD Chasbullah Abdulmadjid kekurangan dokter. Satu dokter jaga bisa menangani hingga 50 pasien.
"Hanya punya lima dokter umum, dan tiga dokter jaga. Sedangkan dokter jaga di yang di tiap blok ada ada 5. Nah itu artinya satu dokter itu megang kurang lebih 50 pasien itu menurut saya perlu mendapat perhatian dari pemerintah daerah untuk menambah tenaga medis," ujar Ninik saat menggelar inspeksi mendadak (sidak) di Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 29 Desember 2019.
Ombudsman juga menyoroti mengenai kebersihan atribut pasien. Sejumlah pasien masih menggunakan selimut dari rumah.
"Saya masih menemukan pasien sudah tinggal di sini tapi masih menggunakan selimut dari rumah," ujar Ninik.
Beberapa pasien juga mengeluh mengenai ketersediaan ruang inap. Ketika pasien tiba di rumah sakit ruangan disebut penuh. Sedangkan dikonfirmasi melalui telepon tersedia.
"Perlu transparansi soal ketersediaan kamar entah nanti bagaimana caranya dengan masyarakat. Jangan sampai salah paham soal ketersediaan kamar ini," ucap Ninik.
Keluhan pasien terkait koordinasi antar perawat jaga dengan dokter juga masuk catatan Ombudsman. Menurut Ninik, beberapa pasien mengaku belum mengetahui kapan akan dilakukan tindakan medis.
"Ada keluhan pasien yang merasa tidak tahu standarnya kapan dia di tensi, kapan dilakukan tindakan obat, kapan dilakukan rehabilitasi," sebut Ninik.
Atas semua temuan tersebut, Ombudsman meminta kepada Wali Kota Bekasi untuk membereskan permasalahan tersebut. Ninik juga meminta kepada DPRD untuk memikirkan anggaran kesehatan guna menambah petugas medis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)
