Pegiat lingkungan yang tergabung dalam Tunggal Roso melakukan aksi solidaritas terhadap pembunuhan petani penolak tambang pasir Lumajang bernama Salim Kancil di depan Balaikota Malang, Jawa Timur, Senin (28/9/2015).--Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Pegiat lingkungan yang tergabung dalam Tunggal Roso melakukan aksi solidaritas terhadap pembunuhan petani penolak tambang pasir Lumajang bernama Salim Kancil di depan Balaikota Malang, Jawa Timur, Senin (28/9/2015).--Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto

Sumbangan Netizen untuk Salim Kancil Capai Puluhan Juta

13 Oktober 2015 14:03
medcom.id, Jakarta: Solidaritas netizen untuk Salim Kancil, aktivis lingkungan yang tewas akibat tragedi tambang pasir di Selok Awar-Awar, Pasirian, Lumajang, terus bergulir. Lewat situs penggalangan dana Kitabisa.com, Walhi mengumpulkan dana lebih dari Rp42 juta. Dana itu terkumpul dari 214 orang donatur untuk beasiswa anak Salim Kancil dan Tosan. Aksi solidaritas ini juga digaungkan lewat laman Change.org yang sudah didukung lebih dari 50 ribu tandatangan.
 
Inisiatif penggalangan dana ini muncul tak lama setelah insiden pada 26 September itu. Inisiatif ini diluncurkan oleh Walhi setelah berkoordinasi dengan Tim Kerja Perempuan dan Tambang (TKPT). Semula dana yang ditargetkan sebesar Rp20 juta. Tapi tingginya solidaritas netizen, hingga 12 Oktober total donasi mencapai lebih dua kali lipat.
 
"Capaian yang luar biasa dan melebihi ekspektasi kami. Solidaritas lintas batas inilah yang menjadikan semangat perjuangan tetap hidup," ujar Voni, perwakilan dari WALHI, dalam siaran persnya, Selasa (13/10/2015).

Seluruh dana yang terkumpul akan diberikan dalam bentuk tabungan pendidikan untuk anak korban tragedi di Lumajang, yaitu Salim Kancil dan Tosan. Almarhum Salim Kancil meninggalkan 1 anak yang masih duduk di bangku SMP, sementara Tosan memiliki tiga anak, dua di antaranya sekolah tingkat SMA dan SD.
 
Inisiatif penggalangan dana ini juga digaungkan TKPT, yang membuat petisi di www.change.org/SalimKancil. Tujuannya agar netizen pendukung petisinya ikut berdonasi. Selain itu aksi solidaritas Salim Kancil pun dilakukan di 24 kota.
 
Hingga Selasa (13/10/2015), petisi berjudul "Pak Badrodin, usut pembunuhan berencana Salim Kancil" sudah didukung lebih dari 50 ribu tandatangan. Petisi ini ditujukan kepada Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Pemda Kabupaten Lumajang, Komnas HAM, Lembaga Perlindungan Saksi (LPSK) dan Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
 
"Crowdsourcing dan crowdfunding, seperti Change.org dan Kitabisa.com ini, bisa menjadi wadah bagi netizen untuk berpartisipasi dan mengambil tindakan atas permasalahan sosial yang terjadi," kata praktisi bisnis dan akademisi Rhenald Kasali.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan