medcom.id, Jakarta: Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin menilai sebagian dakwah yang disiarkan di televisi tidak edukatif. Ketua Umum PP Muhammadiyah itu juga mengatakan dakwah yang ditayangkan televisi kebanyakan tidak membawa makna mendalam bagi penonton.
Penayangan dakwah di televisi, ungkapnya, tidak lebih sebagai hiburan dan tontonan semata. Tayangan dakwah yang ada dinilai Din belum memasuki tingkat acara yang menjadi tuntunan.
"Memang tidak semua tidak baik. Ada yang baik. Tapi lebih banyak yang perlu ditingkatkan," ujar Din Syamsuddin dalam diskusi Penguatan Dakwah dan Pendidikan Islam di Televisi yang digelar di kantor MUI, Jakarta pada Selasa (1/4/2014).
Materi dakwah yang disajikan, kata Din, kebanyakan tidak beda dengan diskusi umum, tidak memberikan penekanan pada nilai ajaran Islam yang menjadi fondasi materi. Mantan Sekretaris MUI itu juga menyesalkan banyak pendakwah yang tidak berhasil menjadi contoh.
Perilaku para pendakwah justru banyak yang kurang pantas menjadi contoh bagi masyarakat. Hal inilah yang semakin membuat acara dakwah di televisi mengalami kemerosotan.
Din menambahkan, peningkatan kualitas dakwah itu perlu segera dilakukan. Dengan keterlibatan banyak lembaga, mulai dari stasiun televisi, pendakwah, Komisi Penyiaran Indonesia dan pihak lainnya.
Setali tiga uang, Wakil Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin pun mengatakan jajarannya akan mempertimbangkan usulan dari berbagai pihak agar MUI mendatangi stasiun televisi untuk membahas berbagai persoalan seputar tayangan dakwah. Namun, dia mengatakan, apa yang akan dibahas akan dirumuskan terlebih dulu.
"Kalau kedatangan MUI tidak efektif, MUI akan bekerjasama dengan KPI. Upaya perbaikan harus dilaksanakan terus menerus," katanya.
medcom.id, Jakarta: Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin menilai sebagian dakwah yang disiarkan di televisi tidak edukatif. Ketua Umum PP Muhammadiyah itu juga mengatakan dakwah yang ditayangkan televisi kebanyakan tidak membawa makna mendalam bagi penonton.
Penayangan dakwah di televisi, ungkapnya, tidak lebih sebagai hiburan dan tontonan semata. Tayangan dakwah yang ada dinilai Din belum memasuki tingkat acara yang menjadi tuntunan.
"Memang tidak semua tidak baik. Ada yang baik. Tapi lebih banyak yang perlu ditingkatkan," ujar Din Syamsuddin dalam diskusi Penguatan Dakwah dan Pendidikan Islam di Televisi yang digelar di kantor MUI, Jakarta pada Selasa (1/4/2014).
Materi dakwah yang disajikan, kata Din, kebanyakan tidak beda dengan diskusi umum, tidak memberikan penekanan pada nilai ajaran Islam yang menjadi fondasi materi. Mantan Sekretaris MUI itu juga menyesalkan banyak pendakwah yang tidak berhasil menjadi contoh.
Perilaku para pendakwah justru banyak yang kurang pantas menjadi contoh bagi masyarakat. Hal inilah yang semakin membuat acara dakwah di televisi mengalami kemerosotan.
Din menambahkan, peningkatan kualitas dakwah itu perlu segera dilakukan. Dengan keterlibatan banyak lembaga, mulai dari stasiun televisi, pendakwah, Komisi Penyiaran Indonesia dan pihak lainnya.
Setali tiga uang, Wakil Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin pun mengatakan jajarannya akan mempertimbangkan usulan dari berbagai pihak agar MUI mendatangi stasiun televisi untuk membahas berbagai persoalan seputar tayangan dakwah. Namun, dia mengatakan, apa yang akan dibahas akan dirumuskan terlebih dulu.
"Kalau kedatangan MUI tidak efektif, MUI akan bekerjasama dengan KPI. Upaya perbaikan harus dilaksanakan terus menerus," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JCO)
