Jakarta: Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo turut kecewa dengan pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
Sebelumnya, Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) memutuskan untuk mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 karena kondisi dalam negeri termasuk munculnya penolakan keikutsertaan timnas Israel dari berbagai pihak, termasuk dari kepala daerah yang wilayahnya bakal dijadikan lokasi pertandingan Piala Dunia U-20.
Pencabutan status sebagai tuan rumah membuat Indonesia otomatis batal menjadi peserta Piala Dunia U-20 karena Garuda Muda gagal mencapai semifinal Piala Asia U-20 2023.
Menurut Ganjar, Indonesia sebenarnya bisa tetap menjadi tuan rumah dengan melakukan beberapa terobosan. Setidaknya ada tiga (3) rekomendasi yang seharusnya bisa menyelamatkan Indonesia agar tetap menggelar Piala Dunia U-20.
1. Sistem Co-host
Salah satu cara yang paling masuk akal menurut Ganjar adalah dengan sistem co-host. Artinya Indonesia bukan satu-satunya tuan rumah, namun berkolaborasi dengan negara tetangga bisa menerima timnas Israel.
"Ada banyak yang kita pikirkan saat itu. Umpama co host. Kalau kita co host dengan negara tetangga kita yang lain, juga bisa kita lakukan kok. Memang butuh well prepared, ini yang musti disiapkan," ujar Ganjar mengutip dari saluran Youtube, Najwa Shihab.
2. Bendera dan lagu kebangsaan Israel ditiadakan
Cara lain menurut Ganjar juga dengan menawarkan terobosan agar selama gelaran Piala Dunia U-20 di Indonesia, bendera dan lagu kebangsaan timnas Israel ditiadakan.
"Ada juga upaya-upaya dari Kemlu kalau tidak salah. Pernah diupayakan bagaimana ini bisa berjalan. Umpama, tanpa lagu kebangsaan, tanpa bendera, macam-macam," terang Ganjar.
"Meskipun belum tentu kita bisa sepakat soal itu. tapi upaya ini yang kita minta untuk dilakukan terobosan," pungkasnya lagi.
3. Lobi Kemenlu, Menpora, hingga PSSI
Selain itu, Ganjar juga berpendapat bahwa Indonesia bisa memaksimalkan lobi Kemenlu, Menpora, hingga PSSI.
"Atau cara lain yang kita tidak tahu, apapun bisa dilakukan. Pasti pemerintah punya badan soal itu, karena saya lihat Bu Menlu, Menpora, terus ketua PSSI, mereka kan punya effort karena diperintah oleh presiden untuk melakukan upaya itu juga," beber Ganjar.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Jakarta: Gubernur Jawa Tengah,
Ganjar Pranowo turut kecewa dengan pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah
Piala Dunia U-20.
Sebelumnya, Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) memutuskan untuk mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 karena kondisi dalam negeri termasuk munculnya penolakan keikutsertaan timnas Israel dari berbagai pihak, termasuk dari kepala daerah yang wilayahnya bakal dijadikan lokasi pertandingan Piala Dunia U-20.
Pencabutan status sebagai tuan rumah membuat Indonesia otomatis batal menjadi peserta Piala Dunia U-20 karena Garuda Muda gagal mencapai semifinal Piala Asia U-20 2023.
Menurut Ganjar, Indonesia sebenarnya bisa tetap menjadi tuan rumah dengan melakukan beberapa terobosan. Setidaknya ada tiga (3) rekomendasi yang seharusnya bisa menyelamatkan Indonesia agar tetap menggelar Piala Dunia U-20.
1. Sistem Co-host
Salah satu cara yang paling masuk akal menurut Ganjar adalah dengan sistem co-host. Artinya Indonesia bukan satu-satunya tuan rumah, namun berkolaborasi dengan negara tetangga bisa menerima timnas Israel.
"Ada banyak yang kita pikirkan saat itu. Umpama co host. Kalau kita co host dengan negara tetangga kita yang lain, juga bisa kita lakukan kok. Memang butuh well prepared, ini yang musti disiapkan," ujar Ganjar mengutip dari saluran Youtube, Najwa Shihab.
2. Bendera dan lagu kebangsaan Israel ditiadakan
Cara lain menurut Ganjar juga dengan menawarkan terobosan agar selama gelaran Piala Dunia U-20 di Indonesia, bendera dan lagu kebangsaan timnas Israel ditiadakan.
"Ada juga upaya-upaya dari Kemlu kalau tidak salah. Pernah diupayakan bagaimana ini bisa berjalan. Umpama, tanpa lagu kebangsaan, tanpa bendera, macam-macam," terang Ganjar.
"Meskipun belum tentu kita bisa sepakat soal itu. tapi upaya ini yang kita minta untuk dilakukan terobosan," pungkasnya lagi.
3. Lobi Kemenlu, Menpora, hingga PSSI
Selain itu, Ganjar juga berpendapat bahwa Indonesia bisa memaksimalkan lobi Kemenlu, Menpora, hingga PSSI.
"Atau cara lain yang kita tidak tahu, apapun bisa dilakukan. Pasti pemerintah punya badan soal itu, karena saya lihat Bu Menlu, Menpora, terus ketua PSSI, mereka kan punya effort karena diperintah oleh presiden untuk melakukan upaya itu juga," beber Ganjar.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)
