medcom.id, Jakarta: Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Tinombala menembak mati dua orang teroris Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) jaringan kelompok Santoso. Anggota dari Sandha Kopassus dan Yonif 514 Raider/Kostrad TNI itu juga mendapatkan dua pucuk senjata di Desa Kilo Atas, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawasi Tengah, Senin 15 Mei 2017.
“Sebelum melumpuhkan teroris, terjadi kontak antara enam personel Tim Satgas Tinombala dengan delapan orang DPO MIT sekitar pukul 11.05 Wita di koordinat 1699-5842,” ujar Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Wuryanto, dalam keterangan tertulis, Selasa 16 Mei 2017.
Kapuspen TNI menjelaskan, pada pukul 10.30 Wita, Tim Satgas Tinombala melaksanakan observasi wilayah dan menemukan jejak bekas patahan kayu di koordinat 1701-5842. Setelah ditelusuri, ditemukan tenda yang diduga berisi delapan DPO MIT, selanjutnya dilakukan penyergapan dan terjadi tembak-menembak.
Kontak ini menewaskan dua DPO MIT. Tim juga mendapatkan satu pucuk senjata laras panjang jenis SS-1, satu pucuk Cis senapan angin, serta dua magasin berikut munisi. “Jenazah kedua DPO masih dalam proses evakuasi dan identifikasi,” katanya.
Salah satu personel TNI, Pratu Zulfiqar, mengalami luka tembak di bagian ketiak dalam aksi ini. “Saat ini Pratu Zulfiqar sudah dievakuasi ke RSPAD Jakarta untuk perawatan lebih lanjut,” ucapnya.
Satgas Tinombala masih mengejar enam teroris lainnya yang diperkirakan melarikan diri ke hutan Pegunungan Biru.
medcom.id, Jakarta: Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Tinombala menembak mati dua orang teroris Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) jaringan kelompok Santoso. Anggota dari Sandha Kopassus dan Yonif 514 Raider/Kostrad TNI itu juga mendapatkan dua pucuk senjata di Desa Kilo Atas, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawasi Tengah, Senin 15 Mei 2017.
“Sebelum melumpuhkan teroris, terjadi kontak antara enam personel Tim Satgas Tinombala dengan delapan orang DPO MIT sekitar pukul 11.05 Wita di koordinat 1699-5842,” ujar Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Wuryanto, dalam keterangan tertulis, Selasa 16 Mei 2017.
Kapuspen TNI menjelaskan, pada pukul 10.30 Wita, Tim Satgas Tinombala melaksanakan observasi wilayah dan menemukan jejak bekas patahan kayu di koordinat 1701-5842. Setelah ditelusuri, ditemukan tenda yang diduga berisi delapan DPO MIT, selanjutnya dilakukan penyergapan dan terjadi tembak-menembak.
Kontak ini menewaskan dua DPO MIT. Tim juga mendapatkan satu pucuk senjata laras panjang jenis SS-1, satu pucuk Cis senapan angin, serta dua magasin berikut munisi. “Jenazah kedua DPO masih dalam proses evakuasi dan identifikasi,” katanya.
Salah satu personel TNI, Pratu Zulfiqar, mengalami luka tembak di bagian ketiak dalam aksi ini. “Saat ini Pratu Zulfiqar sudah dievakuasi ke RSPAD Jakarta untuk perawatan lebih lanjut,” ucapnya.
Satgas Tinombala masih mengejar enam teroris lainnya yang diperkirakan melarikan diri ke hutan Pegunungan Biru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)
