Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut sebanyak 51 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau. Wilayah tersebut meliputi Aceh bagian timur, Sumatra Utara bagian timur dan barat, Riau bagian timur, Bengkulu bagian selatan, dan Lampung bagian selatan.
Kemudian Banten, DKI Jakarta, sebagian besar Jawa Barat, sebagian besar Jawa tengah, dan sebagian besar Jawa Timur. Selanjutnya sebagian besar Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sebagian Gorontalo, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian Kepulauan Maluku, Maluku Utara, dan Papua.
Deputi Bidang Klimatologi BMKG Guswanto meminta daerah dan masyarakat untuk mengantisipasi berbagai dampak ikutan dari musim kemarau. Mulai dari ancaman krisis air hingga krisis pangan.
"Misalkan krisis air sudah parah, bisa juga merambat ke krisis energi listrik, karena sebagian besar Indonesia masih menggunakan PLTA, dan bisa juga ada ancaman krisis pangan. Hal inilah yang perlu kita antisipasi," kata Guswanto dalam Forum Merdeka Barat 9, Senin, 19 Juni 2023.
Berdasarkan pemantauan BMKG, kata dia, saat ini indeks El Nino di Indonesia mencapai 0,9 poin. Artinya sudah akan menuju El Nino moderat.
"Akan menyebabkan Indonesia lebih kering dari tahun-tahun sebelumnya," ungkap dia.
Dia mengatakan langkah yang bisa dilakukan adalah memanfaatkan dan menghemat air. Sejumlah wilayah yang masih turun hujan diminta untuk menyimpan air tersebut di waduk atau embung, kemudian dikelola dengan baik.
"Kemudian bagi wilayah yang memiliki area gambut besar, seperti Sumatra dan Kalimantan, lakukan pembasahan, baik dari tanah ataupun TMC. Terakhir apabila ada kebakaran hutan dan lahan, asap lintas batas perlu diwaspadai agar asap ini tidak mengganggu negara tetangga," jelas dia.
Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (
BMKG) menyebut sebanyak 51 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim
kemarau. Wilayah tersebut meliputi Aceh bagian timur, Sumatra Utara bagian timur dan barat, Riau bagian timur, Bengkulu bagian selatan, dan Lampung bagian selatan.
Kemudian Banten, DKI Jakarta, sebagian besar Jawa Barat, sebagian besar Jawa tengah, dan sebagian besar Jawa Timur. Selanjutnya sebagian besar Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sebagian Gorontalo, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian Kepulauan Maluku, Maluku Utara, dan Papua.
Deputi Bidang Klimatologi BMKG Guswanto meminta daerah dan masyarakat untuk mengantisipasi berbagai dampak ikutan dari musim kemarau. Mulai dari ancaman krisis air hingga krisis pangan.
"Misalkan krisis air sudah parah, bisa juga merambat ke krisis energi listrik, karena sebagian besar Indonesia masih menggunakan PLTA, dan bisa juga ada ancaman krisis pangan. Hal inilah yang perlu kita antisipasi," kata Guswanto dalam Forum Merdeka Barat 9, Senin, 19 Juni 2023.
Berdasarkan pemantauan BMKG, kata dia, saat ini indeks El Nino di Indonesia mencapai 0,9 poin. Artinya sudah akan menuju El Nino moderat.
"Akan menyebabkan Indonesia lebih kering dari tahun-tahun sebelumnya," ungkap dia.
Dia mengatakan langkah yang bisa dilakukan adalah memanfaatkan dan menghemat air. Sejumlah wilayah yang masih turun hujan diminta untuk menyimpan air tersebut di waduk atau embung, kemudian dikelola dengan baik.
"Kemudian bagi wilayah yang memiliki area gambut besar, seperti Sumatra dan Kalimantan, lakukan pembasahan, baik dari tanah ataupun TMC. Terakhir apabila ada kebakaran hutan dan lahan, asap lintas batas perlu diwaspadai agar asap ini tidak mengganggu negara tetangga," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
