Jakarta: Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemeriksaan spesimen atau testing covid-19 akan menurun saat menjelang hari libur. Sehingga, perkembangan covid-19 tidak dapat disimpulkan dalam harian.
"Jadi kalau kemudian hari Jumat tinggi Sabtu turun, tidak usah panik, karena pasti turun, hari Minggu pasti turun, Senin juga, karena Minggu libur enggak banyak orangnya (yang tes), pasti turun, nanti naik lagi," ujar Budi dalam konferensi pers secara virtual, Senin, 26 Juli 2021.
Budi menyarankan untuk melihat perkembangan covid-19 mengacu pada standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). WHO menyebut jumlah testing bersifat fluktuatif sehingga data testing ditampilkan rata-rata dalam tujuh hari.
"Karena itu yang paling benar, karena ada itu tadi ada saat-saat di mana kita libur kebetulan kan Minggu lalu ada libur Iduladha, jadi kelihatan turun habis itu naik lagi," kata dia.
Baca: Hasil PPKM Darurat, Jumlah Pasien di Rusun Nagrak Merosot
Sementara itu, Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman menyebut angka penurunan kasus covid-19 di Indonesia disebabkan karena kegiatan testing mengalami pengurangan. Di sisi lain, Presiden Joko Widodo memutuskan melonggarkan PPKM darurat mulai 26 Juli 2021.
"Sayangnya yang dijadikan rujukan oleh Bapak Presiden adalah kasus menurun di tengah testing yang menurun. Testing 4 hari terakhir ini, dari 188 ribu testing per hari, terakhir, itu hanya 114 ribu," ujar Dicky, Rabu, 21 Juli 2021.
Jakarta: Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemeriksaan spesimen atau testing
covid-19 akan menurun saat menjelang hari libur. Sehingga, perkembangan covid-19 tidak dapat disimpulkan dalam harian.
"Jadi kalau kemudian hari Jumat tinggi Sabtu turun, tidak usah panik, karena pasti turun, hari Minggu pasti turun, Senin juga, karena Minggu libur enggak banyak orangnya (yang tes), pasti turun, nanti naik lagi," ujar Budi dalam konferensi pers secara virtual, Senin, 26 Juli 2021.
Budi menyarankan untuk melihat perkembangan covid-19 mengacu pada standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). WHO menyebut jumlah testing bersifat fluktuatif sehingga data testing ditampilkan rata-rata dalam tujuh hari.
"Karena itu yang paling benar, karena ada itu tadi ada saat-saat di mana kita libur kebetulan kan Minggu lalu ada libur Iduladha, jadi kelihatan turun habis itu naik lagi," kata dia.
Baca:
Hasil PPKM Darurat, Jumlah Pasien di Rusun Nagrak Merosot
Sementara itu, Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman menyebut angka penurunan
kasus covid-19 di Indonesia disebabkan karena kegiatan testing mengalami pengurangan. Di sisi lain, Presiden Joko Widodo memutuskan melonggarkan
PPKM darurat mulai 26 Juli 2021.
"Sayangnya yang dijadikan rujukan oleh Bapak Presiden adalah kasus menurun di tengah testing yang menurun. Testing 4 hari terakhir ini, dari 188 ribu testing per hari, terakhir, itu hanya 114 ribu," ujar Dicky, Rabu, 21 Juli 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)
