“Kalau saya pribadi optimis, dan kita harus yakin, harus jadi barang kita enggak boleh enggak,” tegas Rachmat dalam tayangan Metro Pagi Primetime di Metro TV, Sabtu, 27 November 2021.
Menurut Rachmat, pemerintah harus memiliki strategi dan rencana yang matang untuk kemudian diimplementasikan. Sinergitas antara Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pariwisata dan Kementerian Agama sangat dibutuhkan untuk mendorong industri halal masuk ke pasar global.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Selain itu, dukungan pemerintah terhadap pelaku usaha juga menjadi hal yang krusial. Rachmat menyebut hingga saat ini Pemerintah Indonesia dikatakan belum mendukung secara penuh produk halal memasuki kancah global.
“Malaysia yang pemerintahnya dalam mempromosikan produk halal membuka restoran di luar negeri, Indonesia belum kelihatan ke sana. Pembukaan restoran di luar negeri pun karena usaha sendiri (bukan dari pemerintah),” jelas Rachmat.
Rachmat menyebut beberapa strategi untuk membawa produk halal Indonesia ke pasar global. Standarisasi halal menjadi hal yang sangat penting. Pemahaman terkait produk halal di dalam negeri pun dikatakan belum memenuhi standar.
“Standarisasi harus kita bentuk dahulu, karena melalui standarisasi ini para pelaku usaha dapat mengikuti standar halal yang ditetapkan oleh pemerintah, disini perlu pemerintah melakukan pembinaan pembinaan kepada pelaku usaha,” kata Rachmat.
Standar halal perlu diperhatikan mulai dari penggunaan bahan baku, penyimpanan bahan baku, sistem air, dan lain sebagainya. Setelah standarisasinya sudah terbentuk, barulah dibangun ekosistemnya, finansialnya dan lain sebagainya.
Rachmat menekankan optimis saja tidak cukup untuk merajai pasar global. Pemerintah pun diminta dapat menjalankan strategi yang matang dan mendukung UMKM industri halal di pasar global. (Widya Finola Ifani Putri)
