medcom.id, Jakarta: Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Airin Rachmi Diany berkomitmen menerapkan smart city di seluruh kota di Indonesia. Pemerintah kota ingin perkembangan teknologi membantu pelayanan kepada masyarakat.
"Intinya adalah bagaimana teknologi, informasi, dan komunikasi mempercepat proses pelayanan terhadap masyarakat," kata Airin usai acara Rating Kota Pintar di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis 4 Mei 2017.
Pemerintah, tambah Airin, bertugas menerapkan teknologi untuk mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat, terutama kebutuhan dasar. Pemerintah kota juga harus mengajak sejumlah pemangku kepentingan di wilayah masing-masing.
Airin meminta kepala daerah menjalin hubungan baik dengan perguruan tinggi, pemerintah swasta, dan masyarakat. "Baik secara individu, komunitas, dan golongan," kata dia.
Airin pun mengingatkan, tak perlu takut dengan biaya yang tinggi untuk mewujudkan kota pintar. Wali Kota Tangerang Selatan itu mencontohkan praktik yang dilakukan Kota Prabumulih.
Kota Prabumulih berhasil mengajak pegawai negeri setempat untuk merogoh kocek dan mewujudkan program bedah rumah. Kegiatan itu tak menggunakan dana APBD dan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
"Lalu contoh beberapa kota yang membuat aplikasi dengan menggunakan jasa anak muda yang memiliki potensi. Mereka diajak oleh kita dengan generasi milenialnya dan dimanfaatkan dengan baik," kata Airin.
medcom.id, Jakarta: Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Airin Rachmi Diany berkomitmen menerapkan smart city di seluruh kota di Indonesia. Pemerintah kota ingin perkembangan teknologi membantu pelayanan kepada masyarakat.
"Intinya adalah bagaimana teknologi, informasi, dan komunikasi mempercepat proses pelayanan terhadap masyarakat," kata Airin usai acara Rating Kota Pintar di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis 4 Mei 2017.
Pemerintah, tambah Airin, bertugas menerapkan teknologi untuk mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat, terutama kebutuhan dasar. Pemerintah kota juga harus mengajak sejumlah pemangku kepentingan di wilayah masing-masing.
Airin meminta kepala daerah menjalin hubungan baik dengan perguruan tinggi, pemerintah swasta, dan masyarakat. "Baik secara individu, komunitas, dan golongan," kata dia.
Airin pun mengingatkan, tak perlu takut dengan biaya yang tinggi untuk mewujudkan kota pintar. Wali Kota Tangerang Selatan itu mencontohkan praktik yang dilakukan Kota Prabumulih.
Kota Prabumulih berhasil mengajak pegawai negeri setempat untuk merogoh kocek dan mewujudkan program bedah rumah. Kegiatan itu tak menggunakan dana APBD dan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
"Lalu contoh beberapa kota yang membuat aplikasi dengan menggunakan jasa anak muda yang memiliki potensi. Mereka diajak oleh kita dengan generasi milenialnya dan dimanfaatkan dengan baik," kata Airin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)
