Jakarta: Anggota Komisi V DPR RI Willem Wandik memaklumi kemarahan yang dirasakan oleh masyarakat Papua. Sebab, isu rasis sangat melukai perasaan masyarakat Papua.
Kerusuhan di Manokwari, Papua, terjadi pada Senin, 19 Agustus 2019. Emosi massa tersulut akibat provokasi oknum via media sosial. Konten berisi dugaan penyerangan mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya, Jawa Timur, menjadi pemicunya.
"Peristiwa ini sangat menyedihkan kita semua dan sangat menyinggung perasaan orang asli Papua, karena narasi verbal yang sangat menyakitkan dan hinaan yang sangat tidak dapat diterima, karena sangat rasialis," kata Willem Wandik, ditemui di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa, 20 Agustus 2019.
Politikus Demokrat itu menyebutkan, selama ini masyarakat tidak pernah merespons berbagai permasalahan yang dialami oleh mahasiswa Papua. Sebab, mereka menganggap hal itu merupakan masalah intelektual.
"Sebenarnya, masyarakat Papua cukup lama bersabar dan tidak pernah mau terprovokasi dengan peristiwa seperti itu," kata Willem.
Namun, karena sudah menyinggung isu ras, maka hal itu tidak bisa diterima. Willem mendesak agar pemerintah menyikapi serius karena konflik ini mengancam keutuhan bangsa.
"Bisa mengarah pada isu rasialis, isu SARA, dan juga mengarah pada disintegrasi bangsa," ucapnya.
Lebih lanjut Willem mengimbau masyarakat untuk tetap tenang. Jangan terprovokasi yang akan menyebabkan perpecahan.
"Karena ini menyangkut kepentingan kita bersama. Jangan sampai ini mengarah pada konflik horizontal dan memengaruhi kondisi nasional," ujar dia.
Jakarta: Anggota Komisi V DPR RI Willem Wandik memaklumi kemarahan yang dirasakan oleh masyarakat Papua. Sebab, isu rasis sangat melukai perasaan masyarakat Papua.
Kerusuhan di Manokwari, Papua, terjadi pada Senin, 19 Agustus 2019. Emosi massa tersulut akibat provokasi oknum via media sosial. Konten berisi dugaan penyerangan mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya, Jawa Timur, menjadi pemicunya.
"Peristiwa ini sangat menyedihkan kita semua dan sangat menyinggung perasaan orang asli Papua, karena narasi verbal yang sangat menyakitkan dan hinaan yang sangat tidak dapat diterima, karena sangat rasialis," kata Willem Wandik, ditemui di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa, 20 Agustus 2019.
Politikus Demokrat itu menyebutkan, selama ini masyarakat tidak pernah merespons berbagai permasalahan yang dialami oleh mahasiswa Papua. Sebab, mereka menganggap hal itu merupakan masalah intelektual.
"Sebenarnya, masyarakat Papua cukup lama bersabar dan tidak pernah mau terprovokasi dengan peristiwa seperti itu," kata Willem.
Namun, karena sudah menyinggung isu ras, maka hal itu tidak bisa diterima. Willem mendesak agar pemerintah menyikapi serius karena konflik ini mengancam keutuhan bangsa.
"Bisa mengarah pada isu rasialis, isu SARA, dan juga mengarah pada disintegrasi bangsa," ucapnya.
Lebih lanjut Willem mengimbau masyarakat untuk tetap tenang. Jangan terprovokasi yang akan menyebabkan perpecahan.
"Karena ini menyangkut kepentingan kita bersama. Jangan sampai ini mengarah pada konflik horizontal dan memengaruhi kondisi nasional," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)
