medcom.id, Jakarta: Pengamat politik IHCS, Ridwan Darmawan, menilai Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso memberikan contoh buruk karena diduga membiarkan begitu saja pelanggaran aturan masa tenang pilpres.
"Bukannya memberikan contoh yang baik, ini kok malah seperti menantang aturan. Kalau seperti ini gaya politik Priyo, maka jelas akan semakin mengidentikkan dirinya dengan hal negatif," kata Ridwan di Jakarta, Senin (7/7/2014).
Ridwan menanggapi kejadian aparat Panwas dikasari ketika menegur kampanye terselubung yang dihadiri Priyo yang juga anggota tim sukses Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Madiun, Minggu (5/7/2014).
Hal tersebut semakin melekatkan Priyo dengan citra negatif. Namanya disebut-sebut dalam kasus korupsi Alquran serta sedang dihukum konstituennya sehingga sebagai gagal menjadi caleg pada periode mendatang.
"Harusnya langkah politik Priyo ialah menjaga agar publik bisa kembali memberikan kepercayaan," ujarnya.
Menurut Ridwan, sejak membiarkan adanya dugaan kampanye terselubung itu, Priyo semakin terkesan menghalalkan segala cara ketika menjadi tim sukses pasangan capres.
"Kepada para pejabat seperti Priyo dan lainnya, jadilah teladan yang baik bagi rakyat. Jangan curi-curi kesempatan dalam kesempitan. Ini kontras dengan ramainya tim kampanye nomor urut 1 yang mengkritik umrahnya Joko Widodo di masa tenang sebagai pencitraan dan memanfaatkan masa tenang. Lah ini justru jelas-jelas memakai hari tenang untuk kampanye terselubung," pungkasnya. (*)
medcom.id, Jakarta: Pengamat politik IHCS, Ridwan Darmawan, menilai Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso memberikan contoh buruk karena diduga membiarkan begitu saja pelanggaran aturan masa tenang pilpres.
"Bukannya memberikan contoh yang baik, ini kok malah seperti menantang aturan. Kalau seperti ini gaya politik Priyo, maka jelas akan semakin mengidentikkan dirinya dengan hal negatif," kata Ridwan di Jakarta, Senin (7/7/2014).
Ridwan menanggapi kejadian aparat Panwas dikasari ketika menegur kampanye terselubung yang dihadiri Priyo yang juga anggota tim sukses Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Madiun, Minggu (5/7/2014).
Hal tersebut semakin melekatkan Priyo dengan citra negatif. Namanya disebut-sebut dalam kasus korupsi Alquran serta sedang dihukum konstituennya sehingga sebagai gagal menjadi caleg pada periode mendatang.
"Harusnya langkah politik Priyo ialah menjaga agar publik bisa kembali memberikan kepercayaan," ujarnya.
Menurut Ridwan, sejak membiarkan adanya dugaan kampanye terselubung itu, Priyo semakin terkesan menghalalkan segala cara ketika menjadi tim sukses pasangan capres.
"Kepada para pejabat seperti Priyo dan lainnya, jadilah teladan yang baik bagi rakyat. Jangan curi-curi kesempatan dalam kesempitan. Ini kontras dengan ramainya tim kampanye nomor urut 1 yang mengkritik umrahnya Joko Widodo di masa tenang sebagai pencitraan dan memanfaatkan masa tenang. Lah ini justru jelas-jelas memakai hari tenang untuk kampanye terselubung," pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NAV)
