Jakarta: Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut kebijakan pengendalian covid-19 bagi pelaku perjalanan di Tanah Air bersifat dinamis. Hal itu disesuaikan situasi daerah asal dan tujuan.
"Kebijakan pengendalian covid-19 amat dinamis, termasuk protokol kesehatan pelaku perjalanan demi aktivitas perjalanan yang aman di tengah pandemi," kata Wiku saat menyampaikan keterangan pers di YouTube BNPB, Kamis sore, 3 November 2021.
Wiku mengatakan saat ini terdapat keberagaman kebijakan kewajiban testing sebelum keberangkatan, tes ulang saat kedatangan, maupun durasi lama karantina di beberapa negara.
"Hal ini sesuai dengan temuan beberapa penelitian, salah satunya studi kasus dari 131 negara di Benua Eropa di 2021 yang menyatakan penyusunan kebijakan pelaku perjalanan yang baik ialah yang sensitif dan spesifik sesuai kondisi kasus di asal dan tujuan negara," kata dia.
Kondisi yang dimaksud, antara lain cakupan vaksinasi, kepadatan arus perjalanan, serta kesiapan sarana dan prasarana protokol kesehatan di negara tujuan. Wiku menuturkan semakin tinggi potensi penularan, maka diperlukan skrining yang semakin ketat sebagaimana yang dilakukan Indonesia di awal pandemi covid-19.
Wiku mengatakan keputusan pemangkasan durasi karantina di Indonesia akan diikuti dengan antisipasi risiko penularan lainnya. Seperti menerapkan upaya tes ulang, penggunaan mesin PCR dengan kemampuan akurasi yang tinggi, dan penegakan protokol kesehatan yang baik selama karantina.
Dia mengatakan ancaman importasi kasus yang masuk ke Indonesia akan diantisipasi dengan peningkatan upaya whole genome sequencing (WGS) oleh pemerintah. Serta pengendalian arus mobilitas dalam negeri.
"Kebijakan skrining salah satunya durasi karantina, akan dinamis ke depan mengingat monitoring implementasi kebijakan di lapangan terus dilakukan," kata Wiku.
Seluruh data tersebut akan dianalisa sebagai dasar evaluasi kebijakan efektif sesuai kondisi saat itu atau terkini. Wiku meminta masyarakat bersikap adaptif dengan perubahan yang ada karena prinsip gas dan rem kebijakan pemerintah diterapkan dalam pengendalian covid-19.
Baca: Pemangkasan Masa Karantina Tidak Menurunkan Deteksi Covid-19 Varian Delta
Jakarta: Ketua Tim Pakar
Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut kebijakan pengendalian
covid-19 bagi pelaku perjalanan di Tanah Air bersifat dinamis. Hal itu disesuaikan situasi daerah asal dan tujuan.
"Kebijakan
pengendalian covid-19 amat dinamis, termasuk protokol kesehatan pelaku perjalanan demi aktivitas perjalanan yang aman di tengah pandemi," kata Wiku saat menyampaikan keterangan pers di
YouTube BNPB, Kamis sore, 3 November 2021.
Wiku mengatakan saat ini terdapat keberagaman kebijakan kewajiban testing sebelum keberangkatan, tes ulang saat kedatangan, maupun durasi lama karantina di beberapa negara.
"Hal ini sesuai dengan temuan beberapa penelitian, salah satunya studi kasus dari 131 negara di Benua Eropa di 2021 yang menyatakan penyusunan kebijakan pelaku perjalanan yang baik ialah yang sensitif dan spesifik sesuai kondisi kasus di asal dan tujuan negara," kata dia.
Kondisi yang dimaksud, antara lain cakupan vaksinasi, kepadatan arus perjalanan, serta kesiapan sarana dan prasarana protokol kesehatan di negara tujuan. Wiku menuturkan semakin tinggi potensi penularan, maka diperlukan skrining yang semakin ketat sebagaimana yang dilakukan Indonesia di awal pandemi covid-19.
Wiku mengatakan keputusan pemangkasan durasi karantina di Indonesia akan diikuti dengan antisipasi risiko penularan lainnya. Seperti menerapkan upaya tes ulang, penggunaan mesin PCR dengan kemampuan akurasi yang tinggi, dan penegakan protokol kesehatan yang baik selama karantina.
Dia mengatakan ancaman importasi kasus yang masuk ke Indonesia akan diantisipasi dengan peningkatan upaya
whole genome sequencing (WGS) oleh pemerintah. Serta pengendalian arus mobilitas dalam negeri.
"Kebijakan skrining salah satunya durasi karantina, akan dinamis ke depan mengingat monitoring implementasi kebijakan di lapangan terus dilakukan," kata Wiku.
Seluruh data tersebut akan dianalisa sebagai dasar evaluasi kebijakan efektif sesuai kondisi saat itu atau terkini. Wiku meminta masyarakat bersikap adaptif dengan perubahan yang ada karena prinsip gas dan rem kebijakan pemerintah diterapkan dalam pengendalian covid-19.
Baca:
Pemangkasan Masa Karantina Tidak Menurunkan Deteksi Covid-19 Varian Delta
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
