medcom.id, Jakarta: Badan SAR Nasional (Basarnas) terus melakukan pencarian korban terbakarnya KM Zahro Express. Operasi pencarian ditetapkan berlangsung selama tujuh hari.
"Apa pun yang terjadi setelah tujuh hari, saya tutup," kata Kepala Basarnas Marskal Madya TNI Bambang Soelistyo saat berada di Kapal KN SAR 224 milik Basarnas, Rabu (4/1/2016).
Soelistyo mengatakan, penetapan masa pencarian selama tujuh hari sesuai hitung-hitungan. Selama ini, kata dia, korban yang ada di laut dengan kedalaman 23 sampai 36 meter biasanya sudah mengapung antara tiga sampai empat hari.
"Hari ini terbukti satu korban mengapung tadi pagi," ucap Soelistyo.
Namun, Soelistyo memastikan, ketika masa operasi pencarian dinyatakan ditutup, bukan berarti pencarian selesai. Basarnas, kata dia, bakal menetapkan masa yang disebut fase siaga SAR.
"Itu untuk kekuatan Basarnas tetap melakukan patroli, searching di area tertentu, kekuatan lain bisa ditarik," ucap dia.
Setelah tujuh hari, Basarnas juga kembali melakukan maklumat pelayaran (Mapel). Selama maklumat pelayaran, seluruh kapal yang melewati area pencarian, manakala menemukan korban punya kewajiban dan tanggung jawab untuk mengevakuasi.
"Setidaknya melaporkan," ujar Soelistyo.
medcom.id, Jakarta: Badan SAR Nasional (Basarnas) terus melakukan pencarian korban terbakarnya KM Zahro Express. Operasi pencarian ditetapkan berlangsung selama tujuh hari.
"Apa pun yang terjadi setelah tujuh hari, saya tutup," kata Kepala Basarnas Marskal Madya TNI Bambang Soelistyo saat berada di Kapal KN SAR 224 milik Basarnas, Rabu (4/1/2016).
Soelistyo mengatakan, penetapan masa pencarian selama tujuh hari sesuai hitung-hitungan. Selama ini, kata dia, korban yang ada di laut dengan kedalaman 23 sampai 36 meter biasanya sudah mengapung antara tiga sampai empat hari.
"Hari ini terbukti satu korban mengapung tadi pagi," ucap Soelistyo.
Namun, Soelistyo memastikan, ketika masa operasi pencarian dinyatakan ditutup, bukan berarti pencarian selesai. Basarnas, kata dia, bakal menetapkan masa yang disebut fase siaga SAR.
"Itu untuk kekuatan Basarnas tetap melakukan patroli, searching di area tertentu, kekuatan lain bisa ditarik," ucap dia.
Setelah tujuh hari, Basarnas juga kembali melakukan maklumat pelayaran (Mapel). Selama maklumat pelayaran, seluruh kapal yang melewati area pencarian, manakala menemukan korban punya kewajiban dan tanggung jawab untuk mengevakuasi.
"Setidaknya melaporkan," ujar Soelistyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)
